Ditegaskan, Presiden menargetkan angka prevalensi stunting tahun 2024 dibawah 14%, sehingga KKP perlu menyusun langkah-langkah strategis guna menyiapkan dukungan yang efektif mengingat kesiapan ikan sebagai sumber protein utama nasional.
"Tentu KKP tidak dapat melakukan semuanya sendiri, diperlukan kerjasama dan partisipasi dari semua pihak baik dari pemerintahan, akademisi, pelaku usaha hingga organisasi sosial kemasyarakatan," tegasnya.
Baca Juga:
Pemerintah Kota Semarang Raih Penghargaan Terbaik I Penanganan Stunting di Jawa Tengah
Machmud menjelaskan, kegiatan Perluasan Safari Gemarikan merupakan salah satu upaya promosi peningkatan konsumsi ikan untuk percepatan penurunan stunting dan gizi buruk. Dimana, ikan dapat menjadi asupan protein hewani untuk mencegah stunting.
"Negara kita dikaruniai sumber daya ikan yang melimpah dengan banyak ragam jenis ikan, baik ikan
laut maupun ikan air tawar. Ikan banyak mengandung gizi terutama protein dan asam lemak omega 3 yang baik untuk pertumbuhan dan kecerdasan. Ikan asli indonesia banyak memiliki keunggulan dibandingkan ikan impor. Diantaranya kandungan omega 3 yang lebih tinggi, rasa lebih enak, lebih mudah didapat serta lebih terjangkau harganya," jelasnya. [sdy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.