WahanaNews.co | Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan dirinya sudah belajar dari pengalaman banjir di Jakarta pada awal tahun 2020 dan 2021 serta sudah menyiapkan langkah antisipasi.
Ke depannya, jika banjir dari tiga front datang ke Jakarta pada waktu yang bersamaan, kata dia, pihaknya sudah menyiapkan skenario berdasarkan dari pengalaman yang lalu.
Baca Juga:
16 Desa di Aceh Barat Terendam Banjir, Air Capai 50 Sentimeter
"Nah, jadi pertama menyusun skenario pembagian tugas, itu sudah disiapkan. Siapa mengerjakan apa, sehingga ketika ada kejadian, kita bisa mendistribusikan pekerjaan dengan baik," kata Anies usai menerima penghargaan Gelar Kehormatan Tokoh Betawi dari Badan Musyawarah (BAMUS) Betawi Periode 2021-2023, Jakarta, Minggu (31/10/2021).
Langkah kedua, lanjut dia, adalah memastikan adanya simulasi penanganan banjir yang berjalan dengan lancar.
Hal itu, kata dia, melihat simulasi banjir tahun lalu yang tidak hanya berdasarkan pembagian tugas, melainkan juga latihan di lapangan menyangkut banjir.
Baca Juga:
BPBA Lapor Dua Desa di Aceh Jaya Terendam Banjir Setinggi 1,2 Meter
"Itu sebabnya ketika Februari kemarin, ketika terjadi hujan melampaui kapasitas daya tampung kita, lalu terjadi otomatis genangan dan banjir," ucap dia.
Karena itu, target untuk segera mengeringkan genangan di DKI dinilainya harus dan bisa tercapai, terlebih saat semua sumber daya dikerahkan.
Menurut Anies, saat sebuah kawasan tergenang, hingga beberapa hari, maka di hari tersebut semua unit pemadam kebakaran akan dikerahkan, selain dari pompa mobile dan tangki penyiraman untuk menarik air.
"Itu semua memerlukan manajemen, semuanya memerlukan skenario, itu semua memerlukan simulasi, dan itu yang kita kerjakan," jelas Anies.
Membahas pengungsi, jika terjadi banjir dia mengaku telah menyiapkan tempat-tempat khusus, sekaligus dengan protokol kesehatannya.
Terkait tiga front atau ancaman yang disebutkan, sebelumnya, Anies menjelaskan jika ancaman pertama datang dari pesisir berupa banjir rob.
Sedangkan, kedua adalah front dari kawasan selatan pegunungan berupa air hujan yang mengalir melalui 13 sungai dan memasuki Jakarta. Lalu, ketiga adalah hujan lokal yang terjadi di Jakarta.
"Tiga front itu yang akan kita hadapi dengan tiga prinsip. Satu siaga, kedua tanggap, dan ketiga galang," tutur dia beberapa waktu lalu. [rin]