WahanaNews.co | Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur mengakui terjadinya penganiayaan hingga menyebabkan seorang santrinya tewas. Pihak pondok pun menyebut, jika telah melakukan tindakan terhadap pelaku penganiayaan.
Pengakuan ini disampaikan oleh Juru Bicara Pondok Modern Darussalam Gontor Noor Syahid. Dalam pernyataan tertulis, ia pun menyampaikan kronologi perkara tersebut.
Baca Juga:
Polisi Tetapkan Tersangka Kasus Santri Gontor, Pelaku Merupakan Kakak Kelas Korban
"Atas nama pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo Jawa Timur saya selaku juru bicara Pondok dengan ini menyampaikan beberapa hal terkait wafatnya almarhum Ananda AM, santri Gontor Ashar Palembang pada hari Senin pagi 22 Agustus 2002," ujarnya, saat dikonfirmasi ulang melalui sambungan telepon, Senin (5/9).
Penjelasan pertama bahwa keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor menyampaikan permohonan maaf sekaligus berbelasungkawa yang sebesar-besarnya atas wafatnya almarhum AM. Khususnya kepada orang tua dan keluarga almarhum di Sumatera Selatan.
"Kami sangat menyesalkan kejadian peristiwa yang berujung pada wafatnya almarhum dan sebagai pondok pesantren yang konsen terhadap pendidikan karakter anak, tentu kita semua berharap agar peristiwa seperti ini tidak terjadi lagi di kemudian hari," katanya.
Baca Juga:
Gontor Tawari Adik Albar Mahdi Beasiswa, Ibunda Jawab Begini
Dia menambahkan, pihaknya juga meminta maaf kepada orang tua dan keluarga almarhum jika dalam proses pengantaran jenazah dianggap tidak jelas dan terbuka.
Kedua berdasarkan temuan ini pengasuh santri Ponpes memang menemukan adanya dugaan penganiayaan yang menyebabkan AM meninggal dunia.
Menyikapi hal ini pihaknya langsung bertindak cepat dengan menindak dan menghukum mereka yang terlibat dugaan penganiayaan tersebut.