Redaksi | Pesawat Smart Aviation yang membawa empat orang, tergelincir di Bandara Udara Sinak Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (30/8) sekitar pukul 13.05 WIT.
Insiden itu dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustafa Kamal saat dikonfirmasi awak media.
Baca Juga:
Aktivis HAM Esra Mandosir Meninggal Dunia, LP3BH Manokwari Sebut Kematiannya Diduga Tidak Wajar
“Ketika sedang landing, tiba-tiba pesawat tergelincir keluar dari jalur bandara," katanya melalui pesan singkat, Selasa (30/8).
Dia merinci, pesawat itu dipiloti Capt. Wiyoko Handoko dan Co-Pilot Kristiono. Pesawat terbang dari Bandara Timika menuju Sinak dengan membawa manifest bahan bangunan dengan membawa 2 penumpang. Dan dipastikan semua orang dalam pesawat tersebut selamat dari kecelakaan.
"Dalam kecelakaan tergelincirnya pesawat Smart Aviation tersebut tidak terdapat korban jiwa. Keempat korban hanya mengalami luka-luka dan sudah mendapat perawatan,” jelasnya.
Baca Juga:
Langkah Pengamanan Menjelang Pilkada Serentak, Asistensi Operasi Damai Cartenz di Intan Jaya
Menurut Kamal, penyebab kecelakaan itu diduga akibat kondisi landasan yang dalam keadaan basah diduga menjadi penyebab terjadinya kecelakaan itu.
“Saat kejadian, aspal bandara basah karena hujan sehingga membuat pesawat tergelincir dan baling-balingnya terlepas,” terangnya.
Dia memastikan, saat ini tiga orang korban atas nama Wiyoko Handoko (Kapten Pilot), Stefi Anggreini dan Apri dievakuasi kembali ke Timika menggunakan pesawat lain. Sedangkan satu korban lainnya an. Kristiono (Co-Pilot) masih diamankan di Pos modern untuk dimintai keterangan.
“Kejadian tergelincirnya pesawat Smart Aviation tidak mengganggu aktifitas penerbangan di Bandara Sinak. Saat ini pesawat tersebut masih berada di pinggir Bandara dan mendapat pengamanan oleh aparat keamanan,” tutupnya.
Sebagai informasi, situasi pasca kejadian aman dan kondusif dan selama proses evakuasi para korban mendapat pengamanan oleh TNI- POLRI dan Satgas Damai Cartenz. [rin]