WahanaNews.co | PT PLN (Persero) dan Subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Kesultanan Yogyakarta mengembangkan kawasan ekonomi hijau (green economy) di Yogyakarta.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X terkait pengembangan potensi daerah dalam transisi energi. Selain itu antara Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara dengan Putri Kraton Yogyakarta, Gusti Condrokirono yang juga menandatangani nota kesepahaman terkait pemberdayaan masyarakat DIY dalam transisi energi.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Sri Sultan Hamengkubuwono X mengapresiasi langkah PLN melibatkan masyarakat dalam agenda transisi energi. Pemerintah Provinsi DIY memiliki semangat yang sama dengan PLN dalam pembangunan daerah dengan melibatkan masyarakat langsung.
"Dalam pembangunan DIY, kami memakai prinsip SDG's. Maka kami mendukung penuh langkah PLN dalam program transisi energi di mana ini merupakan kepentingan kita bersama," ujar Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam acara Pengembangan Ekosistem Green Economy untuk Mendukung Net Zero Emission Berbasis Keterlibatan Masyarakat, di Desa Gombang, Kabupaten Gunungkidul, Selasa (14/3/23).
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan kerja sama antara PLN dengan Kesultanan Yogyakarta dan Pemprov DIY merupakan wujud nyata dari pengembangan ekosistem hijau berbasis gotong royong warga. Dalam mencapai target pengurangan emisi karbon, pemerintah tidak bisa sendiri, perlu kolaborasi antara BUMN dan juga keterlibatan aktif masyarakat untuk mencapai target tersebut.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
"Dulu Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjaga bangsa ini dengan konsep Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Hankamrata). Hari ini Sri Sultan Hamengkubuwono X, menjadi pionir untuk menjalankan konsep Ketahanan Energi Rakyat Semesta. Hal ini juga sesuai dengan pegangan hidup masyarakat Yogyakarta, yaitu "Memayu Hayuning Bawana" yang bermakna bagaimana cara hidup yang kita lakukan bisa memperindah kehidupan asli yang sudah indah dari Tuhan," tegas Darmawan.
Darmawan menjelaskan, selain membangun pembangkit energi baru terbarukan, PLN juga terus melakukan inovasi untuk menurunkan emisi. Salah satunya dengan menerapkan teknologi co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
"Saat ini total terdapat 69 GW PLTU yang beroperasi di Indonesia. Kebutuhan batubaranya sekitar 160 juta ton dalam satu tahun. Untuk mengurangi emisi, kami mensubstitusi sebagian batu bara dengan biomassa untuk bahan bakar pembangkit," jelas Darmawan.