WahanaNews.co | PT PLN (Persero) melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) bersama Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Kuok mendukung program Santripreneur pengembangan budi daya tanaman kayu putih di lahan gambut Kabupaten Kampar, Riau.
Dukungan ini berupa pelatihan teknis budidaya tanaman kayu putih di lahan gambut Pondok Pesantren Assalam Naga Beralih, pembuatan produk, pembangunan rumah suling kayu putih, serta pemasaran produk kepada para santri dan pengelola pondok.
Baca Juga:
Urgensi Krisis Iklim, ALPERKLINAS Apresiasi Keseriusan Pemerintah Wujudkan Transisi Energi Bersih
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau Mamun Murod mengapresiasi inovasi budi daya kayu putih di lahan gambut yang dilakukan PLN dan BPSILHK. Menurutnya, inovasi budi daya kayu putih di lahan gambut, merupakan langkah yang baik dalam menjaga lingkungan.
Bersamaan dengan itu juga, Pemprov Riau mengapresiasi peluncuran buku Mendamba Manfaat Kayu Putih di Lahan Gambut hasil kolaborasi PLN-BPSILHK.
"Kami mengapresiasi apa yang sudah dilakukan BPSILHK Kuok melalui program PLN Peduli ini. Pemanfaatan lahan gambut ini merupakan program yang tentu akan bermanfaat bagi masyarakat dan lingkungan," kata Mamun.
Baca Juga:
Di COP29, PLN Perluas Kolaborasi Pendanaan Wujudkan Target 75 GW Pembangkit EBT 2030
Kepala BPSILHK Kuok Priyo Kusumedi mengatakan, inovasi budi daya tanaman kayu putih di lahan gambut ini bisa menjadi alternatif untuk dilakukan di wilayah lainnya di Riau. Priyo mengatakan, melalui inovasi ini dapat memenuhi kebutuhan nasional yang masih kekurangan pasokan kayu putih.
Saat ini, kata Priyo, kebutuhan untuk keperluan nasional sekitar lebih 4.000 ton dan baru terpenuhi 500 ton pertahunnya.
"Ini prospek juga untuk dikembangkan di lahan gambut yang ada di Riau. Kami tidak memanen kayunya namun daunnya bisa diolah menjadi minyak kayu putih," ujarnya.