WahanaNews.co, Jakarta - PT PLN (Persero) menjalin kolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) dalam pemanfaatan limbah operasional BI sebagai bahan baku co-firing untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Kolaborasi ini bertujuan mendukung program transisi energi dan pengurangan emisi karbon nasional.
Langkah awal kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Berita Acara Pelaksanaan Pilot Project antara PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT dengan Kantor Perwakilan BI Provinsi NTT di PLTU Bolok, Kupang pada Kamis (29/8).
Baca Juga:
PLN UID Jakarta Raya Jadi Unit Pertama PLN Raih Penghargaan World Class Company GPEA 2024
Limbah operasional BI yang sebelumnya dihancurkan dan dibuang di tempat pembuangan akhir, kini dapat diolah menjadi bahan campuran pengganti batu bara.
Ket foto: Penandatanganan Berita Acara Pelaksanaan Pilot Project Pemanfaatan Limbah Operasional Bank Indonesia di PLTU Bolok Kupang oleh General Manager PLN UIW NTT, Ajrun Karim (keempat dari kiri) dan Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Agus Sistyo Widjajati (keempat dari kanan) dan disaksikan oleh Komisaris Independen Bank NTT, Frans Gana (kiri), Plt Direktur Utama Bank NTT, Yohanis Landu Praing (kedua dari kiri), Kepala OJK Provinsi NTT, Japarmen Manalu (ketiga dari kiri), Kepala RRI Kupang, Yuliana Marta Doky (ketiga dari kanan), Kepala BPS NTT, Matamira B. Kalle (kedua dari kanan), dan Direktur Dana Bank NTT, Hilarius Minggu (kanan) di PLTU Bolok, Kupang pada Kamis (29/8). [WahanaNews.co/PLN]
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menyampaikan PLN terus berinovasi dan berkolaborasi dalam mencapai net zero emissions pada 2060 atau lebih cepat. Melalui kolaborasi dengan Bank Indonesia ini, program co-firing tidak hanya berhasil mengurangi emisi karbon, tetapi juga menjadi solusi permasalahan limbah.
Baca Juga:
Tampilkan Produk Menarik, Booth PLN Jadi Magnet Pengunjung di INACRAFT 2024
“Inovasi terus kami lakukan sebagai langkah menuju target net zero emissions pada tahun 2060. Selain mengurangi emisi karbon, program Waste to Energy ini hadir menjadi solusi dalam pengolahan limbah menjadi lebih bermanfaat,” ujar Darmawan.
General Manager PLN UIW NTT, Ajrun Karim, mengungkapkan, penggunaan co-firing untuk PLTU ini juga adalah bagian dari strategi PLN untuk meningkatkan bauran energi terbarukan.
"Hingga Juli 2024, PLN NTT telah berhasil mencampurkan 2.872,07 ton biomassa yang setara dengan 1,43% dalam bauran energi dan berhasil menurunkan emisi CO2 sebesar 3.331 ton," ungkap Ajrun.