Wahananews.co | Polda Metro Jaya dan manajemen PT Transportasi Jakarta (TJ) akan menginspeksi mendadak (sidak) pool operator secara rutin akibat rentetan kecelakaan bus PT TransJakarta yang terjadi dalam dua pekan terakhir.
Untuk diketahui, operasional bus TransJakarta dikelola oleh sejumlah operator. Sidak ini dilakukan untuk memastikan operator menjalankan standard operating procedure (SOP) sebelum sopir beroperasi.
Baca Juga:
Rute TransJakarta Kalideres ke Bandara Soetta Resmi Beroperasi, Bisa Angkut Penumpang 2.500 Per Hari
"Kami bersama manajemen nanti akan sidak ke pool-pool, karena TransJakarta ada operatornya," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo seusai melakukan audiensi dengan Dirut TransJakarta Muhammad Yana Aditya di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (9/12/2021).
Kepolisian dan manajemen TransJakarta akan mengecek betul-betul bagaimana persiapan pramudi sebelum beroperasi. Polisi juga akan mengevaluasi ruang istirahat para pramudi.
"Kami akan sidak ke pool-pool itu untuk melihat ruang istirahat bagaimana, bagaimana persiapan pengemudi sebelum lakukan operasional. Nanti kita akan evaluasi semuanya," katanya.
Baca Juga:
Transjakarta Siap Ubah Bus Tenaga Diesel ke Listrik
Pengecekan ruang istirahat dirasa perlu mengingat berkaitan dengan jam operasional pramudi. Hal ini untuk mengantisipasi pramudi mengalami kelelahan karena bekerja seharian.
Terkait jam operasional pramudi ini sendiri, Sambodo berharap manajemen melakukan pengaturan agar driver mendapatkan waktu istirahat.
"Dalam UU LLAJ disebutkan bahwa maksimal kerja (driver) 8 jam sehari dan setiap 4 jam harus istirahat minimal 30 menit. Nah ketentuan itu kami serahkan ke manajemen untuk mengatur. Bisa saja setiap 4 jam nanti ganti driver, setelah setengah jam (istirahat) driver main lagi," jelas Sambodo.
Dirut TransJakarta Bantah Isu Long Shift
Isu sopir TransJakarta bekerja long shift ini mengemuka seusai rentetan kecelakaan melibatkan TransJakarta yang menjadi sorotan. Namun kabar itu dibantah oleh pihak TransJakarta.
"Tidak ada, (secara) SOP tidak ada. Jadi teman-teman operator semua sampaikan tidak ada (sopir kerja lebih dari 8 jam)," kata Dirut TransJakarta Muhammad Yana Aditya saat jumpa pers di kantornya, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (8/12).
Berdasarkan data yang diterima dari operator, Yana memastikan tidak ada sopir yang bekerja lewat dari 8 jam.
Dia mengatakan pihaknya saat ini berfokus melakukan evaluasi menyeluruh setelah sejumlah bus mengalami kecelakaan.
"Jadi gini, semua ini tentunya berdasarkan data bukan katanya-katanya, kami sekarang lagi evaluasi semua. Jadi nanti kami mohon waktu apabila KNKT sudah keluarkan rekomendasi, mengeluarkan pedoman, kita semua akan laksanakan," ujarnya. [rin]