"Saya tidak ada sangkut pautnya
dengan partai politik manapun. Tidak juga membela partai A maupun partai
B," kata Bogank, sapaan akrabnya.
Apabila yang dipermasalahkan itu
adalah programnya, lanjut dia, maka seharusnya pihak tersebut membuat program
tandingan yang lebih baik dan tentunya tetap demi menggelorakan semangat
Pancasila.
Baca Juga:
Anggota DPRD Sumbar Verry Mulyadi Gelar Reses di Kampung Baru Nan XX Padang
Ia mencontohkan saat dirinya menjadi
inisiator program Duta Pancasila
Kabupaten Malang.
Ternyata, ajang pemilihan Duta Pancasila tersebut saat ini banyak
direplikasi oleh daerah lain.
"Kalau yang
dipermasalahkan itu programnya, maka seharusnya bikin program tandingan yang
lebih bagus," kata Bogank, yang juga menjabat sebagai Ketua Kadin
Kabupaten Malang.
Baca Juga:
Pasca Disita, KPK Kembalikan 11 Mobil Mewah pada Ketum Pemuda Pancasila
Bahkan, ajang Duta Pancasila itu, kata dia, menjadi
percontohan bagi pelaksanaan ajang-ajang serupa di sejumlah daerah lain.
Sehingga, fenomena ini pun membuat
kegiatan positif mengenai sosialisasi Pancasila jadi kian beragam.
"Contohnya, Mojokerto
yang mau mengadopsi Duta Pancasila. Itu
rencana dari Partai D dan N. Semarang, Partai G; Kota Malang, tiga pimpinan
Dewan sudah pernah main ke kantor kami, bicarakan Duta Pancasila. Bahkan, di Malang, legislator Partai N DPR RI
sering ajak Duta Pancasila
sosialisasi 4 Pilar ke beberapa tempat, dan itu tidak masalah," bebernya,
gamblang.