WahanaNews.co | Pihak berwajib kembali mengamankan kelompok yang diduga melakukan prosesi ritual di Pantai Selatan Pulau Jawa di Jember.
Kelompok orang ini berasal dari Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur dan melakukan ritual di Pantai Watu Ulo, Desa Sumberrejo, Kecamatan Ambulu, Jember pada Sabtu (26/02/2022).
Baca Juga:
Hati-hati! BMKG Prediksi Gelombang Sangat Tinggi di Pantai Selatan hingga Awal September
Aktivitas sekelompok orang yang terlihat melakukan gerakan-gerakan aneh itu langsung dipergoki warga.
Dalam rekaman video yang sempat viral, kelompok ini tampak berendam di air laut hingga setinggi dada.
Sembari duduk berbaris rapi, mereka melakukan gerakan serempak mulai dari tangan dan kepala.
Baca Juga:
Pelajar Asal Semarang Terseret Ombak di Parangkusumo
"Ya gerakannya seperti orang melakukan ritual. Begitu kita dapat laporan dari warga, langsung kita bubarkan. Pembubaran dilakukan melalui Bhabinkamtibmas, Babinsa beserta perangkat desa dan warga setempat," tutur Kapolsek Ambulu AKP Ma'ruf, saat dikonfirmasi.
Pembubaran dilakukan sekitar pukul 14.30 WIB. Dalam pemeriksaan kepada polisi, ternyata itu merupakan ritual sesi kedua.
Adapun pada ritual sesi pertama, belum sempat dipergoki warga.
"Pukul 12.30 WIB mereka sudah melakukan ritual pertama. Lalu saat lanjut ke ritual kedua, diketahui dan dibubarkan," lanjut Ma'ruf.
Kepada polisi, para peserta ritual mengaku semuanya berasal dari Kabupaten Nganjuk. Mereka merupakan anggota kelompok spiritual Trimurti.
"Kelompok Trimurti ini diketuai oleh saudara Trisunu, warga Desa Kampung Baru, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk. Datang ke sini menggunakan mobil sewaan minibus," tutur Maruf.
Jumlah peserta ritual termasuk sang ketua adalah 18 orang yang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 5 orang perempuan.
Mereka berangkat dari Nganjuk, menggunakan sejak hari Jumat pukul 23.00 WIB dan sampai di Pantai Watu Ulo pukul 11.18 WIB.
Terkait bentuk ritual, pimpinan Trimurti kepada polisi mengakui bahwa itu masih terkait dengan kelompok Tunggal Jati Nusantara, meski tidak secara langsung.
"Menurut pimpinan Trimurti, tujuan ritual adalah untuk menyampaikan rasa empati demi ketenangan jiwa para korban ritual yang sebelumnya meninggal di Pantai Payangan," papar Ma'ruf.
Pembubaran dilakukan, menurut Maruf demi keselamatan para peserta ritual.
Terlebih pasca insiden di Pantai Payangan sebelumnya, Pemkab Jember telah mengeluarkan aturan larangan beraktivitas di pinggir pantai.
"Papan larangan beraktivitasnya sudah terpasang, tapi diabaikan," papar Maruf.
Setelah diberi pemahaman, para peserta ritual kelompok Trimurti akhirnya bersedia untuk keluar dari tempat berendam mereka.
Sebelumnya, pada Minggu (13/02/2021), kelompok spiritual Tunggal Jati Nusantara yang berbasis di Desa Dukuh Mencek, Kecamatan Sukorambi, Jember menggelar ritual mencari ketenangan di Pantai Payangan yang ada di Desa Sumberrejo, Ambulu.
Dalam ritual yang digelar dini hari tersebut, 11 orang peserta ritual meninggal dunia, dan 12 orang lain berhasil selamat.
Termasuk korban selamat adalah Nurhasan, pimpinan Tunggal Jati Nusantara yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi.
Mereka terseret ombak hanya sekitar 30 menit usai ritual dimulai. [rin]