WahanaNews.co | Pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan terkait meledaknya sebuah rumah di Dusun Plosokuning V, RT 22 RW 09, Minomartani, Ngaglik, Sleman, D.I. Yogyakarta.
Hasil penelusuran tersebut, Polsek Ngaglik menemukan dua buah petasan berukuran besar di rumah yang menjadi lokasi ledakan.
Baca Juga:
Bawaslu Sleman Telusuri Dugaan Pelanggaran Netralitas Lurah Berdasarkan Laporan Front Masyarakat Madani
"Sementara dari hasil pengumpulan bahan sementara ada dua petasan yang besar. Tapi untuk nanti informasi lebih lanjut nanti. Detail jenis dan lain sebagainya nanti kami juga perlu koordinasi dengan Gegana," kata Kapolsek Ngaglik Kompol Anjar Istriani di lokasi kejadian, Sleman, Jumat (22/4).
Menurut Anjar, rumah yang menjadi lokasi ledakan itu adalah milik Sumadi. Profesinya sebagai tukang ojek online. Hanya saja, rumah tersebut tidak ditinggali oleh pemiliknya tersebut.
Hasil pemeriksaan terhadap 5 saksi, meliputi warga dan pemilik rumah didapati informasi bahwa bangunan yang kini luluh lantah itu dipakai untuk menyimpan petasan jadi serta bahan bakunya.
Baca Juga:
Proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen di Seksi 1 Capai 67 Persen hingga Oktober 2024
"Beli bahan-bahan kemudian dirakit (di TKP)," katanya.
Namun, kata Anjar, pemilik rumah mengaku tak tahu menahu jika bangunan miliknya itu dipakai untuk menyimpan petasan beserta bahan bakunya.
"Sementara kita tanyakan, tidak tahu," ujarnya.
Polisi sendiri telah memastikan tak ada korban jiwa maupun luka imbas dari peristiwa ini.
Sebelumnya, sebuah rumah yang berlokasi di Dusun Plosokuning V, RT 22 RW 09, Minomartani, Ngaglik, Sleman hancur lebur diduga akibat ledakan petasan alias mercon, Jumat (22/4).
Ketua RT 22 Iwan Triantoro yang tinggal tak terlalu jauh dari lokasi kejadian mengaku mendengar ledakan lebih dari satu kali. Ledakan pertama terdengar sekitar pukul 07.45 WIB.
"Terus saya keluar rumah sampai di sini (TKP) ada kepulan asap, terus timbul ledakan yang gede," kata Iwan ditemui di sekitar lokasi kejadian.
Total ada tiga ledakan yang Iwan dengar. Menurutnya, ledakan yang kedua paling dahsyat, sampai membuat material rumah berhamburan seperti kayu, seng, dan genteng, terlempar.
Saking kerasnya, kata Iwan, gelombang kejut ledakan ini sampai memecahkan kaca-kaca jendela pada bangunan di sekitarnya.
"Tiga rumah kacanya pecah, ada yang plafon sampai ambrol semua. Paling parah itu sebelah selatan sampai temboknya pada retak," ujarnya. [rsy]