WahanaNews.co | Setelah
menjalani vaksinasi COVID-19 dua kali dalam satu hari, Hartijo (49), warga
perumahan Bapeda Batam Center, Kota Batam, Kepulauan Riau, meninggal dunia.
Baca Juga:
Dinas Kesehatan Yogyakarta Targetkan 30.702 Anak Terima Imunisasi Polio pada PIN 2024
Ia menerima suntik dosis vaksin pada Minggu, 11 Juli 2021
lalu, yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo). Pihak
keluarga menduga akibat suntik tersebut Hartijo mengalami sakit dan menjalani
perawatan di rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal.
Ketua RT01 RW014 Perumahan Bapeda, Erry Syahrial,
menceritakan dari informasi yang diterima pihak keluarga, awalnya Hartijo antre
dan kemudian mendapat suntik dosis vaksin pertama. Setelah itu relawan
menyuruhnya ke meja vaksinator yang lain. Di sana ia pun mendapat dosis kedua.
"Malamnya yang bersangkutan tidak enak badan sambil
mengaku tervaksin dua kali oleh petugas kepada warga," kata Erry, saat
dikonfirmasi wartawan, Kamis (29/7).
Baca Juga:
Pemkab Batang, Massifkan Pencegahan Kasus Flu Singapura (HFMD)
Usai mengeluhkan ke warga ia langsung pulang, sehingga tidak
jadi ikut agenda rapat di perumahan membahas rancangan agenda Idul Adha waktu
itu.
Semenjak itu, kata Erry, kondisinya kian buruk sehingga
berkonsultasi dengan dokter yang dialamatkan dalam surat vaksinasi. Seperti
yang disampaikan dokter, jika ada keluhan silakan konsultasi ke dirinya.
Pada tanggal 15 Juli 2021 yang bersangkutan mengalami demam
dan batuk, serta asam lambung naik. Namun pihak keluarga menyebut tidak
ditanggapi oleh dokter tersebut. Sehingga yang bersangkutan dilarikan ke Rumah
Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) Batam.
"Lima hari menjalani perawatan, ia dinyatakan meninggal
dunia. Almarhum dinyatakan positif COVID-19 dan dimakamkan dengan protokol
COVID-19, Kamis (29/7)," kata Erry.
Akibat kejadian tersebut Erry menyayangkan adanya petugas
kurang teliti sehingga terjadi keteledoran yang menyebabkan terjadinya vaksin
dua kali.
"Ditambah lagi keluhan tidak ada tanggapan, ini yang
kita sayangkan," sesalnya.
Saat ini, lanjut Erry, istri bersama keluarga almarhum
sedang menjalani isolasi mandiri sehingga belum bisa diminta keterangan lebih
rinci.
Secara terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo)
Batam Rafki Rasyid, membatah yang bersangkutan meninggal usai divaksin dua
kali. Menurutnya, yang bersangkutan terpapar COVID-19 dan telah menjalani
perawatan di rumah sakit sudah empat hari belakangan.
"Tidak benar menurut saya, kalau beliau terpapar COVID-19.
Meninggal setelah beberapa hari dirawat di rumah sakit. Keluarga beliau juga
terpapar COVID-19 menurut informasi yang saya dapatkan," kata Rafki saat
dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp.
"Untuk mengetahui kronologis lengkap dapat
menghubungi Ketua Apindo Kepri,"
tambah dia. [qnt]