WAHANANEWS.CO - Sesosok jasad tanpa busana mendadak mengapung di Sungai Cisadane dan membuat warga Bogor Barat gempar pada siang hari.
Seorang pria tanpa identitas ditemukan tewas di tengah aliran Sungai Cisadane, wilayah Bogor Barat, Kota Bogor.
Baca Juga:
Kota Bogor Terus Berkembang Pesat, Dengan Kepadatan Penduduk Mencapai 5,5 Juta Jiwa
Jasad pria tersebut ditemukan dalam kondisi tanpa pakaian oleh sejumlah santriwati yang berada di sekitar bantaran Sungai Cisadane.
Kapolsek Bogor Barat Kompol Didin membenarkan adanya temuan jasad tersebut.
“Betul, tadi ditemukan di tengah aliran Sungai Cisadane, korban laki-laki, kulit sawo matang, umur sekitar 45 tahun, dan tidak menggunakan pakaian saat ditemukan,” kata Didin saat dikonfirmasi, Rabu (24/12/2025) --.
Baca Juga:
Pemkot Tangerang Apresiasi Pemuda Kalung Gelar Upacara di Sungai Cisadane
Didin menjelaskan informasi awal mengenai penemuan jasad diterima dari santri pondok pesantren di sekitar sungai sekitar pukul 12.40 WIB.
Jasad pria tanpa pakaian itu terlihat mengambang di tengah aliran Sungai Cisadane.
“Saat itu santriwati melihat dari kamarnya ke arah Sungai Cisadane dan melihat ada mayat yang hanyut terbawa arus sungai,” ujar Didin.
Untuk memastikan temuan tersebut, seorang saksi bernama Yusuf kemudian turun mendekati aliran sungai.
“Untuk memastikan mayat atau bukan, kemudian saksi Yusuf turun ke arah Sungai Cisadane dan ternyata benar ada mayat dengan ciri-ciri seorang laki-laki yang tersangkut di batu,” imbuh Didin.
Petugas kepolisian yang tiba di lokasi langsung mengevakuasi jasad korban dari tengah sungai.
Proses evakuasi dilakukan bersama unsur TNI, tim SAR, dan warga sekitar.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, polisi tidak menemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Hingga kini, penyelidikan masih dilakukan untuk mengungkap identitas pria tersebut.
Jasad korban selanjutnya dibawa ke rumah sakit untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut.
“Langkah selanjutnya di antaranya membawa korban ke RSUD Kota Bogor untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, kemudian kita melakukan identifikasi korban dan penyelidikan,” kata Didin.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]