WahanaNews.co, Jakarta - Dugaan jual beli jabatan di lingkungan Satpol PP DKI Jakarta pada Juli 2024 yang sempat mengusik Penjabat Gubernur Heru Budi Hartono, kini kasus tersebut meredup dan hilang bak ditelan bumi.
Inspektur DKI Jakarta, Saefulloh Yusuf, yang ditugaskan mengusut kasus ini sampai tuntas bergerak cepat dengan mengatakan telah mengantongi beberapa nama terkait kasus ini untuk ditelusuri kebenarannya.
Baca Juga:
Sebanyak 15 Ribu Batang Rokok Ilegal Disita Bea Cukai dan Satpol PP Subulussalam
Begitu juga beberapa surat aduan di meja kerjanya sudah ditelaah untuk ditindaklanjuti.
Dalam arahannya kepada aparatur Satpol PP DKI Jakarta di Gedung Dinas Teknis Abdul Muis, Jakarta Pusat, 24 Juni 2024, Saefulloh memaparkan perintah Gubernur untuk mengusut kasus ini.
Saefulloh mengaku sudah menanyakan langsung kepada Kepala Satpol PP DKI Jakarta, Arifin, namun tidak ada yang menjawab terkait mutasi, rotasi maupun promosi yang pakai uang.
Baca Juga:
Panggung Hiburan di Monas Meriahkan Pelantikan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran
Meski begitu, dia mengungkapkan pihaknya telah mengantongi beberapa nama dan diharapkan tidak ada lagi tambahan.
Saefulloh juga menuturkan bahwa dirinya merupakan anggota tetap Badan Pertimbangan Jabatan (Baperjab) dan saat ini menjabat Plt Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD).
Sehingga, dia memastikan apabila ada pihak yang menawarkan promosi maupun rotasi jabatan, hal itu tidak mungkin terjadi karena semua prosesnya telah berjalan dengan baik sesuai hasil test yang diselenggarakan Baperjab.
"Selebihnya saya mengajak bapak ibu sekalian bekerja profesional. Karena karir dan sukses seseorang tergantung pada dirinya sendiri dan lingkungan," tegas Saefulloh.
Dalam rekaman arahannya berdurasi 14 menit yang diterima wartawan, Saefulloh mengajak seluruh aparatur Satpol PP DKI Jakarta bekerja profesional dan menyikapi agenda Pilkada yang akan datang agar tidak berafiliasi dengan kontestan tertentu.
Sehingga, siapa pun gubernur yang terpilih nantinya, yakinkan diri bekerja profesional dan memberikan dampak positif untuk masyarakat.
Terkait nama-nama yang sudah dikantongi Saefulloh yang sudah mendapatkan perhatian khusus Heru Budi hartono tersebut, hingga kini ditunggu tindak lanjutnya untuk dibuka ke publik.
Beberapa pejabat Satpol PP yang minta namanya tidak diekspos mengharapkan keterbukaan Inspektorat dalam mengungkap kasus ini.
"Jangan sampai hilang di kantong Inspektur Saefulloh. Lagi pula kasus ini sebenarnya sampai di tangan pihak Kejati DKI juga," kata sumber tersebut.
Saefulloh yang dikonfirmasi terkait kasus yang mencoreng wajah Pemprov DKI Jakarta ini hingga berita dinaikkan belum memberikan penjelasannya.
Sebelumnya, pada Juni lalu beredar isi surat di kalangan wartawan yang ditujukan kepada Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, tentang adanya dugaan jual beli jabatan di lingkungan Satpol PP.
Dalam surat tersebut dijelaskan tentang keluhan seorang kakak yang adiknya akan dimutasi atau dipromosikan jabatan harus mengeluarkan uang puluhan juta rupiah.
[Redaktur: Alpredo Gultom]