WahanaNews.co | Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan seluruh penanganan infrastruktur terdampak bencana Badai Siklon Tropis Seroja dan banjir bandang di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Nusa Tenggara Barat (NTB).
Dukungan infrastruktur terdiri dari 563 kegiatan/lokasi meliputi pekerjaan Sumber Daya Air, Bina Marga, Cipta Karya, dan Perumahan.
Baca Juga:
Pertamina Patra Niaga Salurkan Bantuan ke 7 Posko Erupsi Gunung Lewotobi
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa rehabilitasi dan rekonstruksi pada wilayah terdampak bencana di NTT dan NTB tidak hanya membangun kembali rumah yang rusak, tetapi sebagai upaya untuk membangun kembali permukiman baru yang tangguh terhadap bencana.
"Pendekatannya adalah build back better, tidak sekadar membangun dengan kerentanan yang sama terhadap bencana, tetapi membangun lebih baik dan lebih aman dari sebelumnya,” kata Menteri Basuki.
Kepala Satuan Tugas Pelaksana Penanggulangan Bencana NTT dan NTB Widiarto mengatakan pada prinsipnya pelaksanaan penanganan infrastruktur terdampak bencana di NTT dan NTB yang terdiri dari 563 kegiatan/lokasi telah selesai.
Baca Juga:
Ketum Bhayangkari Juliati Sigit Prabowo, Salurkan Bantuan Untuk Pengungsi Erupsi Lewotobi
Di Provinsi NTB seluruh kegiatan di 38 lokasi sudah selesai pada Maret 2022. “Rinciannya adalah kegiatan Sumber Daya Air 27 lokasi, Cipta Karya 9 lokasi, dan relokasi permukiman 2 lokasi,” kata Widiarto.
Selanjutnya untuk Provinsi NTT penangangan infrastruktur terdampak Badai Siklon Tropis Seroja terdiri dari 525 kegiatan/lokasi sudah selesai pada awal Oktober 2022, meliputi Sumber Daya Air 63 lokasi, Bina Marga 105 lokasi, Cipta Karya 348 lokasi, dan relokasi permukiman 18 lokasi.
Penanganan Bidang Sumber Daya Air di antaranya rehabilitasi Bendung Haekesak & Sub DI Beabo Kabupaten Belu, Bendung Mena, Bendung Kambaniru & Jaringan Irigasi Kabupaten Sumba Timur, dan Bendung Waisika Kabupaten Alor.