WahanaNews.co | Saat itu, jam menunjukkan pukul 13.30 WIB.
Langit di seputaran pusat pemerintahan Kabupaten Bener Meriah, Aceh, terlihat mendung tebal.
Baca Juga:
Puting Beliung di Berampu Dairi, Rumah Rusak, Tiang Listrik Miring
Tidak berselang lama, hujan turun sangat lebat di kawasan Kecamatan Bukit Wih Pesam, dan sekitarnya.
Namun, saat itu hujan tidak terlihat di kawasan Kecamatan Timang Gajah.
Langit kawasan itu masih terang berawan.
Baca Juga:
Bencana Puting Beliung, BPBD Jabar Siapkan Terpal untuk Warga Terdampak di Kertasari
Tiba-tiba, sekitar pukul 14.00 WIB, tersebar kabar di Grup WhatsApp (WA) “Mitra BPBD Bener Meriah”, ada bencana angin puting beliung di Kampung Kute Kering dan Gunung Teritit, Kecamatan Bukit, Bener Meriah.
Tidak menunggu lama, wartawan pun langsung menuju ke lokasi kejadian.
Betapa terkejutnya saat melihat dua rumah warga berkonstruksi permanen dalam kondisi atapnya sudah lekang dari rumah akibat dibawa terbang oleh angin puting beliung.
Ketika bencana alam itu terjadi, ada satu rumah dalam kondisi kosong ditinggal oleh penghuninya yang pergi ke Lhokseumawe dalam rangka urusan keluarga.
Tidak jauh dari rumah itu, sekitar 10 meter juga rumah lainnya kondisi sama mengalami kerusakan parah, di mana atap bagian depan habis disapu angin puting beliung.
Pemiliknya adalah kakek Khalidin (75), warga Kute Lintang.
Meskipun ia tercatat sebagai warga Kute Lintang, namun rumahnya berlokasi di Kampung Kute Kering.
Menurut kakek Khalidin, ia bersama cucunya begitu ketakutan saat kejadian itu.
Cerita dia, ketika angin kencang, ia bersama cucunya berlari menyelamatkan diri agar tidak tertimpa atap seng dengan berlindung di kebun kopi yang tidak jauh dari rumahnya.
“Saat kejadian itu, saya bersama cucu lari bersembunyi ke kebun kopi untuk menghindar atap seng yang berterbangan,” ungkapnya kepada wartawan.
Menurut Khalidin, mulanya angin puting beliung itu diawali dengan hujan lebat kemudian dilanjutkan dengan angin yang sangat kencang hingga merusak atap rumahnya.
Diketahui, akibat bencana itu sebanyak empat rumah warga di Kampung Kute Kering, Kecamatan Bukit, Bener Meriah mengalami kerusakan cukup parah, dan satu rumah rusak ringan.
Pantauan wartawan, dari empat yang rusak parah itu, dua di antaranya atap seng bagian depan sudah habis lekang dibawa terbang angin puting beliung.
Selain itu, satu rumah warga lagi juga mengalami kerusakan ringan di Kampung Gunung Teritit di kecamatan yang sama.
“Jumlah semuanya rumah warga di Kecamatan Bukit yang mengalami kerusakan berat dan ringan akibat angin puting beliung sebanyak tujuh unit,” ujar Camat Bukit, Ismail, yang ditemui wartawan di lokasi kejadian.
Terkait bencana ini, terang Ismail, dirinya selaku Camat sudah berkoordinasi dengan pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Sosial Bener Meriah serta Reje Kampung setempat untuk penanganan tanggap darurat.
“Warga yang rumahnya rusak berat, kita akan sediakan dulu tenda darurat untuk tempat mereka memasak, sedangkan untuk bermalam mereka bisa di rumah-rumah saudaranya,” jelasnya.
Reje Kampung Kute Lintang, Muhajir menambahkan, enam rumah warga yang rusak tersebut lokasinya berada di Kampung Kute Kering, namun administrasi mereka tercatat di Kute Lintang.
Menurutnya, untuk saat ini warga yang rumahnya mengalami kerusakan parah membutuhkan tenda darurat.
Terkait hal ini, pihak reje sudah berkoordinasi dengan BPBD Bener Meriah.
“Kita sudah berkoordinasi dengan BPBD Bener Meriah, namun kalau tidak disediakan maka pihak kampung akan menyiapkan tenda teratak untuk tanggap darurat,” ungkapnya.
Lanjutnya, untuk penerangan pihak kampung sudah menyiapkan mesin genset kalau nanti memang dibutuhkan.
Di lokasi kejadian, terlihat pihak BPBD bersama Dinas Sosial Bener Meriah telah mengantar bantuan logistik massa panik dan juga atap seng. [dhn]