Ratusan orang diduga pengungsi dari etnis Rohingya kembali terdampar di Aceh. Kapal mereka terdampar di bibir pantai Desa Kuala Raja, Kecamatan Jangka, Kabupaten Bireuen.
Panglima Laot Kabupaten Bireuen, Badruddin Yunus, mengatakan ratusan orang itu terdampar semalam, sekitar pukul 02.00 WIB, Minggu (6/3). Mereka menaiki satu kapal kayu berukuran besar.
Baca Juga:
Mensos Ungkap Nilai Nominal Bantuan Tunai Korban Bencana Sumatera: Rp8 Juta/Keluarga
"Etnis Rohingya itu mendarat dengan sendirinya ke muara Desa Kuala Raja. Warga terkejut karena mereka datang tiba-tiba," katanya kepada merdeka.com.
Badruddin menyebut, pengungsi Rohingya itu berjumlah 114 orang. Kedatangan pengungsi Rohingya kali ini tidak dibantu oleh nelayan, sebab hampir sepekan nelayan di sana tidak melaut karena cuaca buruk.
Dia mengatakan pengungsi yang mendarat kali ini di Bireuen, berbeda dari yang sebelum-sebelumnya, karena tak ada satu orang pun anak-anak.
Baca Juga:
Tito: Biaya Pemulihan Banjir dan Longsor di Sumatra Tembus Rp59,25 Triliun
"Semuanya laki-laki dan perempuan dewasa. Mereka tampak dalam kondisi sehat," ujarnya.
Saat ini, para pengungsi Rohingya tersebut sementara ditempatkan di Meunasah (mushala) tetangga kampung Kuala Raja, yakni Desa Alue Buya Pasie, Kecamatan Jangka.
Badruddin mengatakan pihaknya telah melapor terkait keberadaan pengungsi itu ke pihak Pemerintah dan UNHCR. Di lokasi penampungan sementara telah berjaga aparat keamanan.