WAHANANEWS.CO, Tangerang – Wakil Wali Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Pilar Saga Ichsan mengaku, saat ini tengah fokus mengurusi sampah, yang mulai merebak, pasca tidak adanya pengangkutan di lingkungan masyarakat.
Menurutnya, tidak mudah menyelesaikan permasalahan tersebut. “Saat ini sampah sudah mulai kita angkut kembali. Kita cari solusinya, sambil kita terus lakukan penataan di TPA Cipeucang,” kata Pilar, Senin (15/12/2025).
Baca Juga:
Sudin LH Jakbar Gerebek Sampah di Rusun Pesakih Duri Kosambi Cengkareng
Pemerintah Kota (Pemkot) juga terus membangun komunikasi dengan para warga di sekitar TPA, agar tempat pemrosesan sampah itu dapat berjalan maksimal.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) berencana membangun fasilitas pengolahan sampah Material Recovery Facility (MRF) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang pada awal 2026.
MRF merupakan fasilitas pengolahan sampah untuk memilah dan memproses material daur ulang, seperti kertas, plastik, kaca, dan logam, agar dapat dimanfaatkan kembali, sehingga mengurangi volume sampah ke TPA.
Baca Juga:
Buntut Meninggalnya Sopir Truk Sampah di TPST Bantar Gebang, DPRD Cecar DHL DKI
Wakil Wali Kota Tangerang Selatan Pilar Saga Ichsan mengatakan, pembangunan MRF menjadi solusi jangka menengah untuk mengatasi persoalan sampah, sembari menunggu realisasi proyek Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang masih memerlukan waktu panjang.
“Sambil kita juga persiapan di awal 2026 ini pembangunan MRF pengolahan sampahnya. Jadi sebagian bisa menggunakan MRF ini, sambil menunggu PSEL yang proses pembangunannya masih panjang,” ujar Pilar di Gedung Wali Kota Tangsel, Serua, Ciputat, Senin (15/12/2025).
Saat ini, Pemkot Tangsel masih memaksimalkan pengelolaan sampah di TPA Cipeucang dengan melakukan penataan sejumlah landfill sesuai arahan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
“Pemaksimalan dulu di TPA Cipeucang saat ini. Kita optimis dengan penataan Cipeucang di landfill 4,” kata Pilar.
Selain landfill 4, penataan juga akan dilakukan di landfill 2 yang kondisinya sudah padat. Di lokasi tersebut akan diterapkan sistem sanitary landfill, dilanjutkan dengan penataan terasering.
“Landfill 2 yang sudah padat kita coba lakukan sanitary landfill. Setelah itu dilakukan penataan terasering dan penutupan seperti yang diarahkan oleh KLH,” jelasnya.
Terkait opsi kerja sama pengelolaan sampah dengan daerah lain, Pilar mengakui langkah tersebut tidak mudah.
Pasalnya, hampir semua daerah saat ini menghadapi persoalan serupa, termasuk Jakarta dan wilayah Jawa Barat.
Sebagai upaya tambahan, Pemkot Tangsel juga melakukan pembebasan lahan di sekitar TPA Cipeucang untuk memperluas area pengolahan sampah.
“Pembebasan lahan di Desember ini dilakukan 4.000 meter. Di awal tahun depan itu sekitar satu hektar yang kita lakukan pembebasan yaitu yang di lokasi akan dibangun PSEL,” ujar Pilar.
Ia menegaskan, perluasan lahan tersebut bertujuan agar pengelolaan sampah di TPA Cipeucang bisa berjalan lebih optimal ke depannya.
“Itu untuk pelebaran lokasi pengolahan sampah kita,” ucap dia.
[Redaktur: Alpredo Gultom]