Maruli juga mencatat kerjasama baik antara Edy Rahmayadi dan PDIP Sumut sebagai indikasi bahwa tidak ada resistensi terhadap kepemimpinan Edy.
"Dalam pandangan regulasi, mungkin tidak ada masalah, tapi dalam pandangan keadilan demokrasi, ini tidak benar. Apakah kita akan membiarkan dinasti politik?" tegasnya.
Baca Juga:
Kebakaran Tujuh Rumah di Parapat bermula dari lantai dua rumah makan ayam geprek
Selain itu, Maruli juga mengapresiasi kesiapan mantan Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, untuk maju dalam Pilgub Sumut 2024.
Menanggapi langkah Edy Rahmayadi untuk maju dalam Pilgub Sumut, Maruli mengapresiasi keberaniannya sebagai upaya melawan politik dinasti yang ingin berkembang di Sumut.
"Tentu kita mengapresiasi keberanian Pak Edy Rahmayadi. Beliau berani melawan arus politik dinasti yang ingin diperkenalkan dalam kepemimpinan Sumatera Utara," ujarnya.
Baca Juga:
DPO Pelaku Pembuangan Mayat Wanita di Kabupaten Karo ditangkap Jatanras Poldasu
"Kolaborasi yang baik antara Pak Edy Rahmayadi dan PDIP Sumatera Utara menunjukkan bahwa tidak ada resistensi terhadap kepemimpinan Edy," jelasnya.
Namun, kata Maruli, keputusan akhir PDIP akan ditentukan oleh DPP dan DPD, meskipun suara dari kader muda PDI Perjuangan cenderung lebih memilih Edy Rahmayadi daripada Bobby Nasution.
"Dalam segala hal, kami akan tetap menghormati keputusan partai, sambil tetap menyampaikan sikap kami sebagai suara dari kaukus muda atau kader muda partai," pungkasnya.