WahanaNews.co, Jakarta - Seekor macan tutul jawa atau dikenal dengan nama latin Panthera pardus melas mati usai dilempar batu dan golok sekelompok warga pencari madu di kawasan hutan Kampung Cikondang, Desa Pasir Baru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi.
Warga mengaku terpaksa membunuh macan tutul Jawa itu karena terlihat mengancam.
Baca Juga:
Polisi Selidiki Dugaan Perkosaan Finalis Putri Nelayan Palabuhanratu
"Dikejar (macan tutul) sudah ada di depannya, didekati oleh anak-anak karena anjing terus menggonggong akhirnya disikat pakai batu, kena careham (geraham) di bagian kepala karena mau menyerang anak-anak. Serem kata anak-anak akhirnya (dilempar) pakai batu, daripada membahayakan. Setelah itu langsung pakai golok," ujar Kades Pasir Biru, Hidayah, Minggu (10/9/23).
Dikutip Detik, peristiwa itu terjadi pada Rabu (6/9) sekitar pukul 09.00 WIB. Foto-foto mayat macan tutul juga tersebar di aplikasi perpesanan. Salah satu foto menunjukkan hewan itu dipegang warga, sementara foto lainnya memperlihatkan kepala hewan itu diinjak sepatu bot.
Pria inisial Kal, salah seorang warga yang ikut saat kejadian mengatakan peristiwa itu terjadi saat ia dan sejumlah warga ke hutan untuk mencari madu. Sampai tiba-tiba berhadapan dengan hewan tersebut.
Baca Juga:
Diduga Imigran Ilegal, Imigrasi Amankan 28 WNA di Perairan Sukabumi
"Mau ke hutan pas amprok, mau ngodeng pasamprok jeung macan eta langsung ngahereungan, oleh saya dilakonan ku limaan. (Mau ke hutan berhadapan, mau mencari madu berhadapan dengan macan itu langsung menggeram. Saat itu saya berlima) di situ dapat, begitu kejadiannya," kata Kal.
Sebelumnya terdapat informasi hewan itu ditembak. Namun Kal membantah, ia menyebut hewan itu disabet golok karena posisinya terancam.
"Tidak ditembak, hanya pakai golok, macan itu dikadek (disabet golok) karena mengancam. Saat menggeram, langsung pakai golok, karena mengancam, ketika menggeram dilempar kena gerahamnya langsung pakai golok karena memang kami terancam," jelasnya.