WahanaNews.co | Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, dilaporkan diguncang empat kali gempa hingga Selasa (22/2/2022) dini hari, pukul 00.23 WITA.
"Sekarang juga sedang gempa, empat kali sejak sore tadi (Senin Sore)," ujar Bupati Manggarai, Herybertus Nabit, Selasa (22/2/2022) dini hari.
Baca Juga:
BMKG Ingatkan Warga Waspadai Cuaca Ekstrem hingga 15 Desember 2024
Dia menjelaskan, Pemerintah Manggarai telah mengaktifkan Posko Penanganan Bencana dalam beberapa bulan terakhir ini karena tingginya intensitas hujan yang terjadi di Manggarai.
"Sejak kemarin Posko juga ditugaskan untuk memonitor akibat gempa bumi yg memang terjadi sejak kemarin (Senin, 21/2/2022) sore," ujar Hery tanpa merinci jumlah posko yang dimaksud.
Dia mengaku telah memerintahkan camat, lurah dan kepala desa untuk bersiaga melakukan pendataan kerusakan dan mitigasi akibat gempa.
Baca Juga:
BMKG: Prakiraan Cuaca Jabodetabek dalam Sepekan Sepekan
Tapi, lanjut Hery, sejauh ini belum ada laporan yang masuk berkaitan dengan kerusakan akibat gempa.
Hery juga telah memberi penekanan kepada aparat di lapangan dan seluruh petugas posko supaya melaporkan kerusakan sekecil apapun harus tetap dilaporkan.
"Sampai sejauh ini, belum ada laporan yang masuk berkaitan dengan kerusakan (akibat gempa)," kata Hery.
Dia menyebutkan telah membangun komunikasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah khususnya TNI/Polri untuk bersiaga dalam beberapa jam ke depan.
Apalagi gempa susulan terus terjadi dan sudah empat kali gempa mengguncang Manggarai.
Dia menampik jika pemerintah daerah tidak memberi mitigasi bagi warga dengan terjadinya gempa.
Masih Trauma
Sejumlah warga masih merasa trauma menyusul terjadinya serangkaian gempa tersebut.
Warga menilai belum ada mitigasi atau pengumuman dari BPBD Manggarai atau Pemerintah Daerah Manggarai kepada warga kota Ruteng agar tetap tenang ataupun peningkatan kewaspadaan.
Wawan Setiawan, warga Kelurahan Tenda, Kecamatan Langke Rembong, mengaku sejauh ini belum ada mitigasi atau pengumuman dari BPBD dan Pemda Manggarai agar warga tetap tenang akibat kepanikan yang terjadi saat gempa.
"Sejauh ini belum ada imbauan atau petunjuk (dari Pemda)," kata Wawan yang dikonfirmasi wartawan Senin (21/2/2022), pukul 23.30 WITA.
Wawan mengaku masih trauma dengan dua kali terjadinya gempa yang mengguncang Kota Ruteng pada Senin (21/2/2022) malam.
"Masih trauma (karena gempa)," kata Wawan.
Wawan khawatir jika terjadi gempa susulan yang lebih besar di tengah malam bisa berakibat fatal bagi masyarakat.
Apalagi kondisi pada Senin malam terjadi hujan ringan. [gun]