WAHANANEWS.CO, JATIM - Sejumlah orang yang diduga debt collector (DC) nekat untuk melakukan penarikan paksa sebuah mobil di Markas Kodam V Brawijaya yang ada di Surabaya, Jawa Timur.
Aksi penarikan kendaraan tersebut viral di media sosial dan tampak dengan jelas saat mobil yang ditumpangi para debt collector tersebut melewati gerbang dengan tulisan "Markas Kodam V/Brawijaya".
Baca Juga:
Kapolsek Cileungsi Pimpin Operasi Pekat Bersama Jajaran di Wilayah Cileungsi
Dilansir dari Merdeka, narasi dalam video juga memperdengarkan jika pembuat video menyebut "Kodam Brawijaya. Markas Kodam lima Brawijaya. Kita ikuti dari tadi, kita tidak mau keok di jalan karena informasi dari matel (mata elang), riil ini anggota, keliatan anggota, penampilannya, kita sekarang di dalam Kodam," tutur suara dalam video.
Potongan video berikutnya langsung terlihat adanya keributan antara seorang diduga pengemudi mobil yang hendak ditarik paksa oleh para debt collector tersebut. Potongan-potongan video lain memperlihatkan adanya tarik menarik antara pada debt collector dengan seseorang yang disebut sebagai "anggota".
Tak berselang lama, video susulan yang menggambarkan keempat debt collector tersebut menyampaikan permintaan maaf secara terbuka beredar di media sosial. Mereka meminta maaf melakukan penarikan paksa mobil di kompleks markas TNI dan mencatut nama perwira TNI setempat.
Baca Juga:
Diduga Bawa Kabur Motor Bos, Debt Collector Koperasi Asal Nias Barat Dilaporkan ke Polisi
Permohonan maaf tersebut disampaikan oleh salah satu debt collector yang mengaku bernama Stefanus Pale. Dia menyampaikan tidak akan mengulangi perbuatannya di Kodam Brawijaya lagi, maupun Kodam-kodam lainnya.
“Kami berempat menyampaikan permohonan maaf sebesar-besarnya. Yang berikutnya, permohonan maaf kepada bapak Mayor Cpm Juni, yang saat ini juga disebut-sebut sebagai bekingan kami, dan memfasilitasi kami untuk kami beraksi maupun kegiatan di Kodam Brawijaya. Pada kesempatan ini, kami berempat menyampaikan, informasi yang beredar tersebut adalah bohong, hoaks, dan itu tidak benar,” katanya.
"Sebagai pernyataan sikap kami, saya dan teman-teman menyampaikan adalah kegiatan terakhir kami, dan kami tidak akan mengulangi lagi kegiatan tersebut di wilayah Kodam V/Brawijaya ataupun di Kodam-Kodam lain di seluruh Indonesia," tambahnya.