Selama proses pemulihan, lanjut Fungki, timnya harus meninggalkan keluarga untuk bermalam di posko darurat selama berhari-hari. Mereka bekerja di tengah cuaca ekstrem dengan tetap memperhatikan keselamatan diri.
“Rindu keluarga itu pasti. Namun, tugas ini adalah bagian dari tanggung jawab pekerjaan dan ibadah kami. Selain itu, demi masyarakat yang tentunya sangat membutuhkan listrik untuk mendukung kehidupan mereka,” paparnya.
Baca Juga:
PLN Salurkan Bantuan Untuk Korban Banjir di Sukabumi
Selain Kampung Cikolak, Fungki juga mengatakan jika proses pemulihan listrik di Desa Sukareta juga penuh tantangan. Di desa tersebut, tim harus menembus jalan yang terputus dan jembatan gantung yang kondisinya memprihatinkan.
Dengan penerangan seadanya, Fungki dan tim harus melewati jembatan itu di malam hari. Bahkan, kondisi jaringan listrik yang rusak parah akibat banjir dan tanah longsor mengharuskan mereka membawa berbagai material dengan sepeda motor melewati jalan menanjak yang sangat licin dan berlumpur.
“Kami bekerja dari pagi hingga pagi lagi. Mengambil waktu istirahat pun bergantian dan hanya sejenak saja di lokasi perbaikan. Pantang pulang sebelum terang,” ungkap Fungki.
Baca Juga:
Jaga Pilkada Serentak, PLN UID Jabar Siagakan Lebih dari Empat Ribu Personil
Salah seorang warga Desa Sukakerta Dewi, menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya kepada seluruh petugas PLN yang terus berjibaku memperbaiki listrik walau di tengah cuaca ekstrem.
“Kami sangat bersyukur dan berterima kasih kepada PLN yang sudah bekerja siang malam untuk memulihkan listrik di desa kami. Setelah banjir dan longsor kemarin, kami sempat merasa tidak ada harapan," paparnya.
"Melihat petugas PLN datang, menembus medan yang sulit, membawa peralatan dan akhirnya listrik menyala kembali, rasanya seperti mimpi. Listrik ini sangat berarti bagi kami untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Sekali lagi, terima kasih banyak untuk semua pengorbanannya," sambung Dewi.