Gelombang protes besar mengguncang Pati setelah kebijakan Bupati Sudewo menaikkan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) hingga 250 persen memantik kemarahan warga.
Awalnya, masyarakat merasa dikhianati atas kebijakan tersebut dan merencanakan demonstrasi, namun Sudewo justru menantang aksi itu dengan pernyataan keras yang terekam dalam sebuah video di media sosial.
Baca Juga:
Melihat Nasib Konsumen di HUT RI ke-80: Belum Merdeka
“Siapa yang akan melakukan penolakan, Yayak Gundul? Silakan lakukan. Jangan hanya 5.000 orang, 50.000 orang pun suruh kerahkan, saya tidak akan gentar. Saya tidak akan mengubah keputusan itu, tetap maju,” ucap Sudewo dalam video tersebut.
Pernyataan itu membuat warga semakin tersulut hingga jumlah massa aksi membengkak dari perkiraan 5.000 menjadi sekitar 75.000 orang yang mendatangi kantor bupati.
Koordinator aksi Ahmad Husein mengatakan, penambahan massa terjadi karena banyak warga merasa tertantang dengan ucapan Sudewo.
Baca Juga:
Soal Kenaikan PBB Mendagri Ungkap Tegur Langsung Bupati Pati
Namun, usai digeruduk massa dan bahkan dilempari botol air minum, Sudewo akhirnya meminta maaf kepada masyarakat pada Kamis (7/8/2025) lalu.
Ia mengakui ucapannya memperkeruh suasana, berjanji meninjau ulang kebijakan PBB-P2, dan menegaskan tidak akan menghalangi masyarakat dalam menyalurkan aspirasi maupun melakukan penggalangan dana.
“Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Kami tidak bermaksud untuk melakukan perampasan barang-barang tersebut,” ujar Sudewo.