WahanaNews.co | Fenomena tanah bergerak masih terus terjadi di sebuah desa di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Pergerakan tanah ini terjadi sejak 2005 hingga awal 2022.
Kepala BPBD setempat Bambang Triyono mengatakan, pergerakan tanah di Dusun Karangtengah, Desa Sawangan, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, terulang lagi. Akibatnya, sejumlah lahan pertanian ambles dan bangunan serta jalan retak.
Baca Juga:
22 Tsunami Gate dan 20 Akselerograf Siap Deteksi Bahaya Megathrust di Banten
Bambang mengatakan, kejadian pergerakan tanah di Dusun Karangtengah sudah beberapa kali dan kini terjadi lagi. Dia menyebutkan, kejadian pergerakan tanah bermula tahun 2005, kemudian pada 2015, dan 2019.
Kejadian tersebut terulang lagi pada awal 2022 ini kondisi cukup parah. Dengan cakupan pergerakan luas sekitar 6 hektare dan tanah turun dengan kedalaman hingga enam meter.
Pengertian Lingkungan Hidup Adalah Perikehidupan Makhluk, Ini Makna dari Para AhliKenangan Haruka Nakagawa saat Tsunami Jepang 2011, Banyak dapat Pelajaran Berharga
"Pergerakan tanah tersebut terus berulang setiap musim hujan atau cuaca ekstrem dengan kondisi tanah yang labil," katanya, dikutip dari Antara, Kamis (17/2).
Baca Juga:
Mitigasi Megathrust: BMKG Apresiasi Daerah yang Siap, Tapi Tantangan Tetap Ada
Dia menyebutkan, akibat kejadian pergerakan tanah tersebut berdampak pada jalan desa ambles sepanjang 60 meter dan tidak bisa dilewati. Dua ruangan SD Sawangan 2 tidak dapat difungsikan karena retak-retak dan kondisi bangunan miring.
Kemudian beberapa rumah penduduk mengalami retak-retak di Dusun Karangtengah dan Dusun Kalimanggis. Lahan persawahan dan perkebunan penduduk ambles dan muncul sumber mata air.
Menurut dia, beberapa bangunan rumah yang mengalami retak-retak tersebut hingga saat ini masih ditempati warga.