WAHANANEWS.CO, Denpasar - Mantan Bupati Jembrana, Ida Bagus Ardana (84), ditemukan meninggal dunia di kediamannya di Jalan Gurita, Denpasar Selatan, Bali, pada Kamis (8/8/2024).
Selain Ida Bagus, istrinya yang bernama A.A.A Sri Wulan Trisna (64) juga ditemukan sudah tidak bernyawa di rumah tersebut sekitar pukul 22.16 WITA.
Baca Juga:
Bank Indonesia Bali Catat Kenaikan Indeks Keyakinan Konsumen Ekonomi Pulau Dewata September 2024
"Kedua korban ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di dalam rumahnya," kata Kabid Humas Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan, saat dihubungi pada Jumat (9/8/2024).
Jansen menjelaskan bahwa Ida Bagus ditemukan terbaring di dekat pintu dapur rumah, sementara istrinya ditemukan tak bernyawa di atas kasur di kamar dengan posisi telentang.
"Kedua jenazah sudah mengeluarkan bau tak sedap dan mulai membusuk," jelasnya.
Baca Juga:
Diduga Terlibat Prostitusi, Imigrasi di Bali Usir WNA Uganda
Saat ini, lanjut Jansen, pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti kematian mereka.
"Penyebab pasti kematian masih dalam penyelidikan lebih lanjut," tambahnya.
Kepala Lingkungan Karya Dharma Sesetan, Putu Gede Igar Bramandita, mengatakan bahwa kedua korban ditemukan di ruangan yang berbeda.
"Saya melihatnya, tapi tidak terlalu berani mendekat. Jenazah bapaknya ditemukan tergeletak di dapur," ujar Bram kepada Tribun Bali.
Jenazah sang istri ditemukan di kamar yang masih terkunci dan telah mengeluarkan bau busuk.
"Istrinya ditemukan di dalam kamar yang terkunci, dan sudah mengeluarkan aroma tak sedap," lanjutnya.
Menurut Bramandita, penemuan mayat tersebut bermula ketika anak korban mencari ibunya, namun menemukan kamar terkunci. Saat jendela dibuka, tercium bau menyengat.
Bramandita, yang telah menjabat sebagai Kepala Lingkungan selama dua tahun terakhir, mengenal almarhum IB Ardana sebagai pria yang baik dan ramah di lingkungan sekitar. Ia juga dikenal sebagai sosok yang komunikatif jika ada sesuatu yang perlu dibicarakan.
"Bapaknya ramah, baik. Pernah ada komunikasi, dulu masalah parkir, beliau terhalang tidak bisa keluar karena ada parkir orang, itu sudah lama, lalu kalau ada apa menelepon, misal rumput depan belum dipotong," ujarya.
Awal mula ditemukannya jenazah mantan Bupati Jembrana itu berawal dari kecurigaan tetangga.
Pasalnya, sejak tiga hari terakhir kedua pasutri itu tidak ada aktivitas sama sekali kemudian rumah terkunci dan tampak kotor.
"Saya ditelepon tetangga, sekitar pukul 18.35 Wita, rumah Pak Ardana 3 hari dikunci, dilihat kotor rumahnya, lalu kami masuk, saya motong gembok dari dalam dibantu warga pakai gerinda, lalu ditemukanlah mayat Pak Ardana," jelasnya.
Senada dengan Kaling, Kelian Tempekan, I Wayan Kartawan, mengisahkan bahwa almarhum IB Ardana punya kebiasaan beraktivitas olahraga jalan-jalan di sekitar perumahan.
"Almarhum Pak Ardana sudah lama tinggal di sini, ini sudah rumah lama, biasa jalan-jalan, bapak sering olahraga, saya bertemu terakhir bulan Maret kemarin bawa surat edaran," ujar dia.
Lurah Sesetan, Wisnu juga membenarkan bahwa dua jenazah yang ditemukan ialah mantan Bupati Jembrana, IB Ardana dan istrinya.
"Benar, ada dua jenazah di dalam rumah, sudah ditangani Polsek Densel," tuturnya.
Jenazah keduanya sudah dievakuasi oleh ambulans Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Denpasar.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]