Kata Kuswadi melihat kejadian tersebut teman-teman korban teriak minta tolong. Namun, naas saat dievakuasi korban sudah tidak bernyawa.
"Temannya karena liat korban tenggelam nyari gitu ya teriak-teriak lah gitu ada pekerja yang lagi ada di sekitaran TKP kemudian nolongin korban. Tapi begitu diangkat udah meninggal," ucapnya.
Baca Juga:
Bocah SD Hanyut di Adian Nangka Ditemukan Tewas di Sihorbo Dairi
Kuswadi membeberkan bahwa galian tersebut merupakan proyek pembangunan jalan.
Dia menyatakan sebelumnya pihak pengembang sudah ditegur oleh RW terkait tidak adanya pagar pembatas.
"Pembangunan jalan di perumahan deh itu. Itu ditegur juga sama pengurus sama RW segala macam. Bahaya kan gitu. Seharusnya sekitaran galian itu ada pengamanan seperti ditutup seng atau segala macem," ungkapnya.
Baca Juga:
Seorang Bocah SD di Adian Nangka Dairi Hanyut di Lae Simbelin
Lanjut Kuswadi, saat ini pihaknya masih memproses dugaan kelalaian ini. Menurutnya ini dilakukan agar tidak jatuh korban-korban lainnya.
Kuswadi menjelaskan memang lokasi galian maut ini dengan permukiman warga tidak jauh. Menurutnya memang di sini sering anak-anak datang bermain.
"Masih diproses terkait apakah ada kelalaian atau gimana. Dikhawatirkan ke depan ada korban-korban lainnya. Nah jadi lokasi proyek ini sering dipakai bermain. Sebelahnya ya permukiman warga kampung jaraknya hanya sekitar 200 meter," pungkasnya. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.