"Penggunaan bahasa daerah yakni bahasa Jawa sebagai media bahasa yang dipilih dalam pembuatan platform dakwah digital karena menyesuaikan segmen masyarakat yang dihadapi -dalam hal ini- yakni masyarakat Jawa," paparnya dalam siaran pers yang diterima Sabtu (22/10/2022).
Istiqomah, S.Pd. selaku kepala sekolah, dalam sambutannya mengapresiasi kepada segenap tim pengabdian kepada masyarakat UNNES atas terselenggaranya kegiatan. Beliau menyampaikan, "Alhamdulillah kami sangat senang senang karena diberi kesempatan untuk belajar memanfaatkan teknologi digital guna menebar kebaikan. Kami banyak belajar bagaimana cara membuat konten dakwah anti radikal yang berisi tentang pendidikan, tuntunan, ajakan kebaikan, cinta kasih, akhlak mulia, dan hal positif lainnya. Terimakasih banyak kepada tim UNNES atas pelatihannya yang sangat bermanfaat."
Baca Juga:
Buletin Dakwah HTI Disita Densus 88 dari Terduga Teroris Gorontalo
Salah satu guru, Fita Suryani, S.Pd. menyebutkan bahwa “Saya jadi memahami bagaimana cara membuat dakwah digital berbahasa Jawa. Selain itu diajari membuat konten dakwah yang baik yakni tidak mengandung cacian, makian, hasutan dan menebarkan unsur kebencian apalagi memecah persatuan, serta berdasar ilmu, sumbernya jelas misal dari nukilan ayat, hadist, atau lainnya.”
[gab]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.