WahanaNews.co | Sebuah rekaman video polisi yang mengendarai sepeda motor tanpa plat nomor telah viral di media sosial.
Akibatnya, seorang mahasiswa berinisial S di Kabupaten Kuningan kini menjadi sorotan. Dia melakukan aksi nekatnya merekam polisi yang mengendarai sepeda motor tanpa plat nomor tersebut. Padahal, kendaraan tersebut merupakan miliknya dan tengah dibawa ke Polres untuk diamankan.
Baca Juga:
Polres Subulussalam Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan 2024
Dalam rekaman tersebut, tercantum narasi yang menyesatkan atau hoaks tentang polisi mengendarai sepeda motor tak berstandar.
Saat dikonfirmasi, Kasat Lantas Polres Kuningan AKP Vino Lestari membenarkan adanya video hoaks tentang petugas polantas tersebut. Dia memastikan informasi yang disebutkan pada video itu tidak benar.
Menurutnya, petugas polantas itu tengah membawa sepeda motor milik mahasiswa tersebut karena tidak dilengkapi dengan plat nomor, kaca spion, sampai memakai knalpot bising. Anggotanya tidak menilang S, tetapi hanya mengamankan kendaraanya saja.
Baca Juga:
Irjen Pol Karyoto Mutasi 11 Kapolsek di Jakarta
"Sehingga anggota melaksanakan penindakan berupa motor itu diamankan dan meminta pengendara tersebut memasang TNKB, kaca spion dan mengganti knalpotnya," kata Vino kepada wartawan, Sabtu (18/2/2023) sore.
Video hoaks itu, kata dia, diambil ketika petugas sedang dalam perjalanan menuju Polres Kuningan. Pada momen ini, S langsung merekamnya dan diunggah sebagai status di akun WhatsApp miliknya.
Ketika diunggah, banyak dari teman S yang meminta video tersebut. Sampai akhirnya rekaman itu tersebar dan viral dengan narasi hoaks bahwa ada oknum polisi menggunakan motor tidak standar.
"Hasil informasi yang kami dapat, video itu awalnya untuk konsumsi pribadi. Maksudnya sebagai kenang-kenangan, tapi sayangnya video itu diunggah di medsosnya. Sehingga ada temannya yang meminta, sampai tersebar dan viral. Kami menyayangkan karena dibuatkan narasi tidak benar dalam video tersebut," jelas Vino.
Vino menyampaikan untuk saat ini perkara video hoaks tersebut telah diselesaikan dengan mediasi. Pihaknya hanya meminta klarifikasi kepada S karena isi informasi dari video itu menyesatkan.
Sebab, lanjut Vino, tujuan anggotanya mengamankan kendaraan milik S adalah agar yang bersangkutan melengkapi standar keselamatan dan mengganti knalpotnya agar bisa beroperasi kembali.
"Sejauh ini kita hanya melakukan mediasi saja, kebetulan dia mahasiswa di salah satu kampus di Kuningan. Kami hanya memberi peringatan dan membuat surat pernyataan agar dia tidak membuat hal seperti itu lagi," paparnya.
Vino berharap agar kasus seperti tidak terulang kemudian hari. Mengingat, anggotanya telah melaksanakan pendekatan yang humanis dan tidak menilang mahasiswa tersebut meski kendaraan miliknya tak berstandar.
"Kami sudah buat video pernyataan, bahwa berita itu tidak benar dan hoaks. Kami berharap masyarakat lebih cerdas lagi mengikuti berita yang ada," ucap dia. [sdy]