WahanaNews.co | Video yang menunjukkan salah seorang pria dituduh menyiram dupa saat beberapa orang beragama Buddha sedang sembahyang mendadak viral. Kejadian ini diduga terjadi di salah satu kompleks perumahan di Binjai, Sumatera Utara (Sumut).
Pantauan dari video, Senin (6/12/2021), dalam video viral itu tampak sejumlah orang berada di area perumahan. Ada seorang pria bercelana pendek dan bermasker yang disorot perekam.
Baca Juga:
Wali Kota Jakbar Resmikan Penggunaan Rumah Ibadah Vihara di Cengkareng
Seseorang terdengar menanyakan sejumlah hal kepada pria bercelana pendek itu. Perekam pun kemudian mengarahkan kamera ke arah dupa yang telah mati.
"Nah inilah orang yang menyiram mati dupa kita ya yang sembahyang, sebagai umat beragama. Namanya Acun, iyakan pak?" ujar perekam.
"Iya betul, betul," jawab pria bercelana pendek itu.
Baca Juga:
Ribuan Umat Buddha Akan Hadiri Dharmasanti Waisak 2023 di Pelataran Candi Borobudur
"Tanpa persetujuan ya?" tanya perekam lagi.
"Iya betul, betul," jawab pria bercelana pendek.
Perekam kemudian menunjukkan dupa telah mati disiram itu. Dia menyebut dupa itu hanya beberapa batang.
"Ini dia dupanya yang disiram mati padahal cuma berapa batang," sebut pria itu lagi.
"Mungkin ini kita laporkan penistaan agama ya," sambungnya.
Dalam narasinya, pengunggah menyebut seorang pria menyiram dupa yang sedang menyala di Binjai Barat, Kompleks Gatot Mas. Pengunggah menyebut peristiwa itu terjadi saat umat Buddha sedang melakukan sembahyang bertepatan dengan hari Che It.
"Tepat hari che it buat sembahyang bagi etnis Tionghoa beragama Buddha. Selama beratus tahun budaya dan tradisi membakar dupa besar. Baru kali ini ada yang dengan sengaja menyiram mati semua dupa yang dipasang, tanpa persetujuan pihak tatung dan dengan lagaknya menjawab iya tanpa ada rasa menyesal/rasa bersalah. Ini sama saja penistaan agama. Padahal pelaku etnis Tionghoa," tulis pengunggah.
Penjelasan Polisi
Kasubbag Humas Polres Binjai Iptu Junaidi mengatakan pihaknya sudah mengetahui peristiwa itu. Pihaknya bakal melakukan mediasi.
"Iya dimediasi," kata Junaidi.
Kapolsek Binjai Barat AKP Siswanto Ginting mengatakan penyiram dupa sudah meminta izin kepada yang punya hajatan bakar dupa untuk mematikan.
Dia mengatakan ibu si penyiram dupa sedang sakit keras dan terganggu karena asap dupa masuk ke rumahnya.
"Akan tetapi permohonannya tidak digubris, akhirnya disiramnya dengan air agar dupa tidak mengeluarkan asap," ujar Siswanto.
Siswanto mengatakan pemasangan dupa di kompleks perumahan yang rapat memang membuat asap berpotensi masuk ke rumah warga.
Dia mengatakan pemasang dupa membuka ritual pengobatan dan ritual nasib keberuntungan yang menghadirkan banyak orang.
"Perlu sedikit saya informasikan bahwa si pemasang dupa ini membuka ritual pengobatan dan ritual nasib keberuntungan yang menghadirkan orang banyak. Nah, lokasinya di dalam areal komplek perumahan, apabila ada yang mau hajatan maka si pemilik klenteng membakar dupa, di situlah awal masalah," sebut Siswanto.
"Rencananya saya sudah berkoordinasi dengan Camat untuk mediasi kedua belah pihak besok hari Selasa," sambungnya. [rin]