WAHANANEWS.CO, Deli Serdang - Di tengah duka karena kehilangan anak, seorang pria di Deli Serdang justru mendapat kenyataan pahit lainnya: rumahnya digunduli hingga hanya tersisa dinding yang rusak dan bolong-bolong.
Tanpa jendela, pintu, maupun genting.
Baca Juga:
Diduga Kesal Karena HP Disita, Remaja di Nunukan Bakar Rumah Orang Tuanya
Insiden ini mengundang keprihatinan warga dan menyoroti lemahnya perlindungan hukum bagi pemilik rumah dalam kasus penyewaan.
Rumah milik Tumpal Simbolon di Dusun XI, Desa Bandar Khalipah, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, dalam kondisi rusak berat setelah diduga dibongkar oleh penyewa sebelumnya.
Peristiwa tersebut diketahui Tumpal pada Sabtu (26/7/2025), saat ia mendapati atap, pintu, dan jendela rumah sudah lenyap.
Baca Juga:
Bupati Karo Berikan Nasihat Kepada 9 Orang Siswa Penerima Beasiswa,Belajarlah Dengan Tekun.
“Diangkati atap, broti, kusen, daun pintu, daun jendela, habis semua,” ucap Tumpal.
Tumpal, pria berusia 60 tahun itu, menduga kuat bahwa pelaku utama pembongkaran adalah penyewa rumahnya yang berinisial MT.
Ia pun meyakini bahwa MT tidak bekerja sendiri, melainkan dibantu oleh tiga orang lainnya.
Menurut pengakuannya, Tumpal membeli rumah tersebut dari MT pada 30 Juli 2024 secara sah, lengkap dengan dokumen kepemilikan.
Namun dalam kesepakatan jual-beli, MT sempat meminta waktu untuk menyewa kembali rumah itu selama setahun.
Tumpal pun menyetujuinya.
“Boleh, saya bilang,” ujar Tumpal.
Menjelang akhir masa sewa, tepatnya pada Minggu (29/6/2025), Tumpal mendatangi rumah itu untuk mengingatkan MT bahwa masa kontrak akan segera habis.
Ia juga ingin memastikan apakah MT dan istrinya masih menempati rumah tersebut.
“Ya udah Pak, kan bulan 7, masih ada dua hari lagi. Nanti bulan 7 ya pak,” tutur Tumpal menirukan ucapan MT.
Namun, Tumpal tak sempat kembali mengecek rumah itu lantaran pada keesokan harinya, Senin (30/6/2025), ia harus ke Jakarta untuk mengantar anak ketiganya menjalani operasi cangkok ginjal.
Takdir berkata lain, sang anak meninggal dunia pada Rabu (2/7/2025).
“Saya ke Jakarta bawa anak berobat cangkok ginjal. Rupanya kita belum beruntung, tanggal 2 Juli dia meninggal,” ungkap Tumpal.
Setelah membawa jenazah anaknya pulang ke Medan, Tumpal masih harus melangsungkan prosesi adat dan pemakaman yang digelar pada Sabtu (5/7/2025).
Ia menduga pelaku mengetahui bahwa dirinya sedang sibuk dengan urusan duka dan memanfaatkan situasi tersebut untuk membongkar rumah.
Setelah suasana keluarga mereda, Tumpal kembali mendatangi rumah itu pada Rabu (23/7/2025). Namun betapa terkejutnya ia saat melihat kondisi bangunan sudah rusak total.
“Kemudian Rabu, 23 Juli 2025, saya ke sana, ya maksud saya mau menagih, kan. Rupanya seperti itulah keadaannya. Sudah gundul rumah saya,” ujarnya.
Ironisnya, warga sekitar rumah kontrakan tersebut tidak mengetahui keberadaan MT maupun nomor kontaknya, sehingga Tumpal kesulitan mencari informasi.
Sebelumnya, kondisi rumah yang telah dibongkar itu sempat viral setelah videonya diunggah oleh akun Instagram @tkpmedan pada Jumat (25/7/2025).
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]