WahanaNews.co | Beredar video viral yang merekam aksi personel TNI dan petugas lainnya menindih seorang pria berpakaian kemeja putih dengan posisi tengkurap di jalan.
Personel Babinsa yang ada di video itu beserta ketua RT pun memberi penjelasan bahwa pria itu merupakan orang dengan gangguan jiwa yang akan diamankan dan ditenangkan.
Baca Juga:
Cokelat dan Jason Ranti Ramaikan Djiva Fest 2024 dengan Piknik Seni
Video yang diunggah akun instagram @derrysulaiman menampilkan momen ketika orang itu ditahan beberapa orang agar tak bisa bergerak. Lengan kanannya kemudian disuntik.
"Allahu Akbar, Lailahailallah Muhammad Rasulullah, Lailahaillallah Muhammad Rasulullah," ucap pria yang sedang ditindih beberapa orang itu.
"Iya istighfar, istighfar tenang. Divaksin ini," sahut orang di sekitarnya.
Baca Juga:
KPU Rejang Lebong Coklit Data Pemilih Pilkada 2024 Termasuk ODGJ
Pada caption unggahan @derrysulaiman turut menanyakan tindakan aparat TNI beserta orang lain yang menahan orang berpakaian putih itu.
"Mohon info, ini kejadian dimana? Beneran dipaksa vaksin apa hanya adegan sinetron?" tanyanya.
Merespons kejadian itu, Anggota Babinsa Sertu Mukidi dari satuan Koramil 05/Sawangan menjelaskan kejadian itu bukan tindakan kekerasan. Upaya itu bentuk pengamanan kepada Mulyadi (34) yang merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ).
Peristiwa itu terjadi pada Jumat (4/2) sekitar pukul 13.00 WIB. Kejadian bermula dari laporan warga bernama Kidan. Dia meminta bantuan Ketua RT untuk menangani amukan Mulyadi, yang merupakan keluarganya.
"Selanjutnya Ketua RT melaporkan kepada Babinsa Duren Mekar untuk membantu menangani Saudara Mulyadi yang sedang mengalami gangguan kejiwaan dan suka meresahkan warga sekitar dengan membawa senjata tajam," kata Mukidi dalam keterangannya, Minggu (6/2).
Babinsa Duren Mekar, beserta Bhabinkamtibmas, pihak puskesmas serta Dinas Sosial Kota Bogor kemudian melakukan upaya penanganan terhadap Mulyadi.
"Dalam prosesnya, terpaksa melakukan upaya dengan memiting Mulyadi yang sedang memegang senjata tajam," tuturnya.
Setelah berhasil ditahan, lanjut Mukidi, pihak dari Puskesmas Bojongsari memberikan suntikan penenang untuk memudahkan penanganan dan menghindari adanya korban, akibat senjata tajam yang dibawa Mulyadi.
"Kemudian setelah berhasil diamankan, Mulyadi di bawa ke RS Dr H Marzoeki Mahdi (RSMM Bogor)," ucapnya.
Langkah itu dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut untuk membantu sebagaimana laporan dari pihak keluarga, akibat tindakan Mulyadi yang kerap mengamuk dan meresahkan warga sekitar.
"Kejadian tersebut merupakan langkah dan upaya Babinsa, Binmas dan pihak puskesmas serta Dinas Sosial Bogor, atas laporan dari pihak keluarga sehingga langsung ditangani dengan disaksikan oleh ketua RW dan RT," ucapnya.
Terpisah, Ketua RT berinisial K meluruskan jika kejadian itu bukanlah bentuk tindakan memaksa untuk penyuntikan vaksin sebagaimana kabar yang viral di media sosial.
"Walaupun di video viral itu ada yang mengatakan, divaksin, ini divaksin, pernyataan itu salah dan tidak benar," ucap K.
"Yang sebenarnya terjadi adalah ada seorang warga yang mengalami stres tergolong Orang Dengan Gangguan Jiwa akibat masalah ekonomi habis di-PHK dan perilakunya sudah meresahkan masyarakat sekitar," tambahnya.
K menambahkan berdasarkan permintaan keluarga untuk mengevakuasi yang bersangkutan. Namun ketika hendak dievakuasi, Mulyadi sempat mengamuk sehingga disuntikkan obat tidur.
"Saat mengevakuasi untuk melumpuhkan perlu dilakukan pengamanan dan disuntikkan obat tidur ke pasien ODGJ tersebut, kemudian di bawa Ke RSJ Marzuki Mahdi Bogor untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut," ujarnya. [qnt]