Sebab jika Kepling tersebut ikut salah satu OKP, maka informasi soal investasi dan pembukaan bisnis di wilayah tersebut akan diketahui OKP itu. Maka akan saat akan membuka bisnis tersebut, aksi premanisme berpeluang besar muncul.
"Karena kalau perangkat kalian saja sudah membelok ke salah satu OKP, tentunya informasi-informasi jika ada nanti yang buka bisnis buka pabrik di situ, contoh pak keplingnya tahu 'nah lahan baru kita itu' katanya, nanti ada yang buka kafe di wilayah bapak terus keplingnya dari salah satu OKP 'nah itu yang jaga parkir masih kosong' 'oo lagi bongkar muat orang itu' nah gitu-gitu terus pak," bebernya.
Baca Juga:
Di Sumut, Pengamat Nilai PDIP Sulit Imbangi Figur Bobby Nasution
Di akhir orang tua Ketua Nahyan tersebut meminta agar para camat mendeteksi kepling yang tergabung dalam OKP. Sehingga iklim investasi di wilayah tersebut baik dan mendorong investor masuk.
"Jadi saya minta yang afiliasinya seperti itu, potensinya harus dideteksi dengan dini, jangan sudah kejadian baru bilang 'ini budaya kita pak, ini kebiasaan kita', jadi saya minta iklimnya betul-betul harus dijaga, jadi selain mempermudah perizinan tetapi iklim di wilayahnya juga harus dijaga," tutupnya. [ast]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.