WahanaNews.co | Proyek sodetan Kali Sunter
menuju Waduk Tiu di Cipayung, Jakarta Timur, memicu banjir di sejumlah
permukiman warga di Jatimelati, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Penyebabnya, ada dua pintu air yang ditutup,
sehingga membuat air dari sungai meluap ketika debitnya tinggi.
Baca Juga:
Viral Kades Nyawer di Klub Malam, Dana Desa Rp130 Juta Terancam Ditahan
"Sebenarnya ada empat pintu
air, tetapi dua pintu ditutup, yang akhirnya menyebabkan banjir di daerah Kota Bekasi,
karena elevasinya tidak setinggi Jakarta Timur," kata Wali Kota Bekasi,
Rahmat Effendi, ketika meninjau pintu air Kali Sunter bersama Camat Cipayung pada Rabu (4/11/2020).
Camat Pondok Gede, Kota Bekasi,
Jaya Eka, mengatakan, wilayah terdampak banjir berada di RT 05
RW 05 Kelurahan Jatimelati. Ketinggian air pada banjir pekan
lalu mencapai 50 sentimeter. Warga terdampak, kata dia, mencapai 50 keluarga.
"Kalau ada hujan besar,
bendungan tidak mampu menampung," kata dia.
Baca Juga:
Tewas Saat Sembelih Sapi Kurban, Detik-detik Terakhir H. Cholid Bikin Merinding
Pemerintah Kota Bekasi sudah
membahas persoalan ini dengan Camat Cipayung, Jakarta Timur.
Solusi sementara, akan dibuatkan
tanggul darurat dari bronjong kawat sepanjang 605 meter di tepi Kali Sunter
wilayah Bekasi, mengantisipasi meluapnya sungai itu jika debitnya tinggi.
Waduk Tiu merupakan tampungan
air milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemerintah DKI sedang membuat
sodetan Kali Sunter menuju ke waduk tersebut untuk mengurangi titik banjir
akibat meluapnya sungai itu di wilayah Cipinang Melayu. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.