"Wali kota dan Wakil Wali Kota,
termasuk juga wartawan, kalau mau mengawasi bagaimana? Boleh
keluar rumah atau tidak? Ini harus didetailkan," katanya.
Kebijakan tersebut diakui akan menghentikan
roda ekonomi di Solo. Apalagi sebagian besar ekonomi di Solo digerakkan oleh
sektor perdagangan barang dan jasa.
Baca Juga:
Cak Imin Tunggu Waktu Laporkan Gerakan "Politik Uang” untuk Hentikan Dukungan Kepadanya
Dua sektor tersebut praktis berhenti
total dengan gerakan "Jateng di Rumah Saja".
"Mal-mal otomatis harus tutup
total 48 jam. Sekalian, toh kalau semua orang di rumah saja kan tidak akan ada
yang beli," katanya.
Selain itu, Rudy juga mengimbau
masyarakat agar mematuhi aturan jika nantinya program tersebut dilaksanakan.
Baca Juga:
Polres Tapteng Dukung Gerakan Penanaman Mangrove Nasional
Warga diminta tetap menjaga jarak dan
mengenakan masker selama di rumah agar tidak terjadi klaster keluarga.
"Jadi kalau di rumah ya tetap
harus jaga protokol kesehatan. Jangan sampai malah terjadi klaster keluarga.
Kita harus sama-sama menyadari. Covid-19 ini jangan dipandang sebelah
mata," katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah
(Sekda) Kota Solo, Ahyani, mengatakan,
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo akan mengikuti program dari Gubernur Jateng
tersebut.