WahanaNews.co | Sejak akan dimulainya perhelatan akbar shalawat bersama bertajuk 'Barus Bershalawat Untuk Indonesia', sejumlah warga yang berasal dari berbagai daerah berdatangan ke kota tua Barus, Tapanuli Tengah.
Ribuan kru acara, petugas keamanan, pengamat, para protokoler acara, terlebih dahulu datang mempersiapkan acara
yang diagendakan dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia, KH Ma'ruf Amin ini.
Baca Juga:
Pelindungan Konsumen Sistem Pembayaran
Tentunya, kedatangan ribuan petugas dan warga berdampak terhadap peningkatan pendapatan penduduk kota tempat pertama kali datangnya para penyebar islam di Nusantara ini.
Menurut Gusri Efendi Simanjuntak, salah seorang unsur panitia mengatakan, selain ribuan jamaah, sejumlah kru telah datang sebelum acara dilaksanakan. Mereka haruslah memenuhi kebutuhan makan, minum, akomodasi transportasi, hotel/penginapan, dan lainnya.
"Kehadiran ribuan orang ini membuat perputaran ekonomi Kota Barus bergairah dan melesat kencang," kata Gusri, Kamis (16/2/2023).
Baca Juga:
Menuju Satu Dekade Memberi Manfaat, Pemerintah Terus Dorong KUR untuk Usaha Produktif
Masih menurut Ketua Pengusaha Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Tangerang Selatan ini, secara perhitungan ekonomi sederhana, jika seorang harus memenuhi kebutuhan makan 3 kali dalam 1 hari, sedikinya orang tersebut harus berbelanja minimal Rp 30 ribu.
"Puluhan ribu jemaah minimal harus berbelanja sedikitnya Rp 10 ribu per orang, maka jumlah uang yang beredar di Kota Barus sebelum, saat dan sesudah acara, ada pada kisaran milyaran rupiah," imbuhnya.
Lebih jauh dikatakan, untuk konsumsi hari H panitia menyiapkan 20.000 nasi kotak untuk para jemaah yang hadir. Jika dikalkulasi, 20.000 dikalikan satu kotak nasi dengan harga minimal Rp10.000, jumlahnya mencapai Rp 2 miliar.
"Itu baru dari nasi kotak saja. Masih banyak kebutuhan lainnya seperti kebutuhan sekunder, transportasi, akomodasi hotel dan lainnya," tukas Gusri.
Info dan data yang dihimpun, sebelum dan pasca parhelatan
'Barus Bershalawat Untuk Indonesia', seluruh penginapan yang ada Kota Barus penuh. Selain itu, permintaan kebutuhan primer seperti makan dan minum meningkat.
"Alhamdulillah, hotel kita beberapa hari ini penuh. Permintaan makanan juga meningkat tajam," ucap salah seorang pengusaha hotel di Barus.
Pedagang makanan dan minuman yang berlokasi di tugu Titik Nol Peradaban Islam Nusantara, juga ketibaan rezeki. Pengunjung terlihat betah dilokasi ini, sambil menikmati kuliner yang disediakan pengusaha warung makanan.
"Lumayanlah bang. Syukur juga ada acara seperti ini," sebut perempuan pengusaha warung makanan dengan senyum sumringah.
Kesemuanya ini dapat disimpulkan bahwa, acara 'Barus Bershalawat Untuk Indonesia' membuat ekonomi Kota Barus bergairah. Multipler efect secara ekonomis sangat terasa. Semoga warga Barus mendapatkan berkah lainnya, setelah selesainya acara ini.
Namun perlu ditegaskan, para penduduk yang berdagang jangan hanya mengambil keuntungan sesaat, dengan menaikkan harga diatas harga standar. Jika hal ini terjadi, maka kepercayaan dan minat para wisatawan yang berkunjung akan berkurang.
Kiranya pasca kegiatan tersebut, akan dapat bermanfaat kepada warga Barus. Tidak hanya dampak secara ekonomi saja, tetapi juga untuk peningkatan pendidikan, kebudayaan dan lainnya. [tum]