WAHANANEWS.CO, Jakarta - Antusiasme warga Ibu Kota membanjiri area Car Free Day (CFD) Bundaran HI saat Pemprov DKI Jakarta membuka pendaftaran layanan transportasi umum gratis bagi 15 golongan masyarakat.
Program ini memungkinkan warga terpilih untuk menikmati layanan TransJakarta, MRT, dan LRT Jakarta secara gratis.
Baca Juga:
Fenomena Hujan Mikroplastik di Jakarta, DPRD DKI Minta Langkah Nyata
Pendaftaran perdana dilakukan secara offline oleh Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mulai pukul 06.00 hingga 10.00 WIB.
Sejak pagi, antrean panjang tampak mengular, terutama dari kalangan lanjut usia (lansia) yang rela menunggu berjam-jam demi mendapatkan kartu layanan gratis tersebut.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung sebelumnya telah menerbitkan Peraturan Gubernur yang mengatur layanan transportasi gratis ini bagi 15 kategori penerima manfaat.
Baca Juga:
Pemprov DKI Gelar Rapat Bahas Solusi Kemacetan Imbas Proyek Galian TB Simatupang
Adapun kelompok yang berhak meliputi peserta didik pemegang Kartu Jakarta Pintar Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul, penerima bansos kebutuhan dasar anak, penghuni rusunawa, pengurus PKK, PJLP dan pegawai non-ASN, ASN dan pensiunan, penyandang disabilitas, lansia, veteran RI, pemegang Kartu Pekerja Jakarta, tenaga pendidik PAUD, penjaga rumah ibadah, warga Kepulauan Seribu, juru pemantau jentik dan pengurus karang taruna, serta anggota TNI-Polri.
Antrean warga sudah terlihat sejak subuh di sekitar sisi selatan Monumen Selamat Datang. Banyak lansia membawa kursi lipat dan bahkan kursi roda agar dapat menunggu dengan nyaman. Petugas Dishub sempat menambah kursi sekitar pukul 10.15 WIB untuk membantu warga yang masih menunggu.
Sani (61), warga Cawang, datang bersama ibunya yang berusia 95 tahun sejak pukul 06.00 pagi. “Udah dari jam 6, ngantri lama, udah kasih berkas tapi belum dipanggil. Tapi bagus ya programnya, mudah-mudahan bener jalan, biar lansia juga bisa ngerasain,” ujarnya.
Warga lain, Tjoeng Karunia (65) dari Penjaringan, mengaku bahagia akhirnya bisa membawa pulang kartu transportasi gratis setelah menunggu lama.
“Senang banget, apalagi untuk lansia. Tahun lalu saya udah ngurus ke Cawang tapi gak ada kabar, sekarang akhirnya jadi juga,” katanya.
Selain kartu, Tjoeng juga menerima pin kuning dari TransJakarta sebagai penanda prioritas tempat duduk. “Dapat pin, katanya boleh duduk di mana aja asal bukan tempat cewek,” ucapnya sambil tertawa.
Antrean padat juga dialami Acung, warga Jakarta Barat, yang datang pukul 06.00 dan baru menerima kartu sekitar pukul 11.00. “Lima jam pas. Tapi petugasnya ramah, cuma memang ramai banget,” ungkapnya.
Meski antusias, sejumlah warga berharap alur pendaftaran bisa lebih tertata. Sintawati (62) dari Menteng Atas menilai prosesnya terlalu lama dan tidak teratur. “Saya dari jam 6 pagi, panas-panasan, belum dipanggil. Harusnya lebih sistematis, atau kartunya bisa diambil nanti di kelurahan,” sarannya.
Petugas Dishub, Ihsan, memastikan bahwa peserta yang sudah menyerahkan berkas dan foto akan langsung mendapatkan kartu pada hari yang sama. “Kalau sudah di sini dan difoto, pasti langsung jadi. Ditangani langsung,” ujarnya.
Indra (63) dari Penjaringan, yang juga telah mendapatkan kartu, mengaku senang dengan inisiatif Pemprov DKI ini. “Bagus banget programnya, semoga berlaku seumur hidup. Tapi antreannya memang harus dibenahi, kasihan yang tua,” katanya.
Program ini menjadi bagian dari upaya Pemprov DKI Jakarta dalam memperluas akses layanan publik dan transportasi bagi warga dari berbagai lapisan, terutama lansia, disabilitas, dan masyarakat berpenghasilan rendah.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]