WahanaNews.co | Andreas Jonson (35), warga Cengkareng, meninggal di Gunung Merbabu. Saat melintasi pos 2 selepas istirahat, Andreas tiba-tiba ambruk.
Andreas dilaporkan meninggal saat melakukan pendakian ke Gunung Merbabu pada Jumat 7 Oktober sekitar pukul 21.30 WIB, kata Kepala Seksi Humas Polres Boyolali AKP Dalmadi, Sabtu (8/10/2022).
Baca Juga:
Enam Gunung Api Berstatus Siaga dan Awas, Badan Geologi Peringatkan Bahaya Erupsi
Jasad pendaki asal Jakarta Barat tersebut sudah berhasil dievakuasi tim SAR. Lalu dibawa ke RSUD Pandan Arang, Boyolali untuk divisum.
Kronologi pendaki meninggal tersebut berawal rombongan pendaki sebanyak enam orang termasuk korban melakukan pendakian melalui pintu Desa Tarubatang, Selo, Boyolali, Jumat sekitar pukul 15.00 WIB.
Enam pendaki tersebut setelah sampai di Pos 2 jalur pendakian Gunung Merbabu, kemudian empat orang melanjutkan jalan duluan dan korban bersama satu temannya masih di Pos 2.
Baca Juga:
Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Tewaskan 8 Orang, Warga Diminta Waspada
Korban bersama satu temannya, karena situasi hujan memakai jas hujan kemudian melanjutkan perjalanan.
Posisi korban berjalan di depan temannya sekitar satu meter. Namun, korban setelah berjalan sejauh sekitar 100 meter dari Pos 2 langsung jatuh telentang sempat seperti tidak bisa bernapas.
Satu teman korban yang berjalan di belakang langsung menolong, dan teman korban teriak sempat meminta tolong dan datang seorang pendaki lain yang masih di bawah memberikan pertolongan dengan memberikan minyak kayu putih di bagian tubuh korban.
Namun, korban tidak ada reaksi sama sekali kemudian datang dari pihak kesehatan mengecek dan memberikan pertolongan lagi, dan tetap tidak ada reaksi hingga sampai datang tim relawan Ranger (SAR), kemudian korban dievakuasi dibawa ke Puskesmas Selo, Sabtu dini hari.
Korban kemudian diperiksa oleh tim kesehatan di Puskesmas Selo, tetapi korban dinyatakan sudah meninggal dunia.
Korban kemudian dibawa ke RSUD Pandan Arang, Boyolali. Dari hasil visum di RSUD Boyolali tidak ditemukan tanda-tanda adanya luka luar dan menunggu pihak keluarga korban.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban di Jakarta, menyatakan tidak menghendaki korban diautopsi dan pihak keluarga sedang perjalanan ke Boyolali," katanya pula. Dikutip dari Antara. [Tio]