WahanaNews.co | Pemilik akun Facebook Destanta mengunggah keluhan karena rekannya diminta membayar Rp 250.000 saat ke lokasi wisata Taman Sari Yogyakarta, gara-gara dia membawa kamera.
"Sedikit curhatan dari temen saya lur. Harus membayar tarif poto sejumlah 250 jika makek kamera pro di tamansari. Sek tau nang taman sari bawa kamera ngalamin kayak temen saya nggak ya.. Atau mungkin ada pencerahan dari pihak pengelola.. trimakasih sekali.. wisatawan di-charde tidak sewajarnya karena ybs membawa slr," demikian uanggahan akun Destanta pada grup Facebook, Minggu (13/3/2022).
Baca Juga:
Usai Tahanan Kabur, Rutan Salemba Tingkatkan Pengawasan Pengunjung
Pihak Keraton Yogyakarta buka suara terkait unggahan tersebut. Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Nityabudaya, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, menjelaskan bahwa pihaknya sudah memberikan keterangan tarif jika ada wisatawan membawa kamera profesional ke Taman Sari.
"Pertama, saya mohon maaf kalau ada pihak pengunjung kurang nyaman tapi ada hal-hal yang perlu klarifikasi, dari awal sudah ada tertera di situ bahwa menggunakan kamera profesional untuk foto sesi apapun itu ada biaya tertentu, dikarenakan Taman Sari ini special case," kata Bendara melalui zoom, Senin (14/3/2022).
Bendara menjelaskan, untuk foto sesi dan foto prewedding seharga Rp 250.000. Harga itu untuk wisatawan domestik. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara ada tarif tersendiri.
Baca Juga:
Pengunjung Mencapai 80 Ribu Orang, Festival Bunga dan Buah Tahun 2024 Resmi Ditutup
Menurut dia, setiap objek wisata memiliki ketentuan masing-masing dalam menentukan tarif bagi pengunjung yang membawa kamera profesional. Sehingga, tarif yang dipatok antar lokasi akan berbeda-beda. [rin]
Tak hanya lokasi, jenis sesi foto juga menentukan besaran tarif. Seperti foto prewedding akan berbeda tarifnya dengan foto produk.
"Di situ (Taman Sari) tertulis foto prewedding atau foto sesi itu seharga Rp 250.000 untuk yang domestik. Harga internasional ada sendiri," katanya.
"Standar objek wisata untuk mempunyai harga berbeda, misalnya handphone, foto prewedding, produk atau iklan dan sebagainya. Tentu sudah punya standarisasi masing-masing atau kebijakan masing-masing," imbuh dia.
Bendara mencontohkan seperti di Prambanan yang mematok harga sebesar Rp 250.000 hingga Rp 300.000 untuk pengunjung yang membawa kamera profesional.
Disinggung soal bagaimana standar Taman Sari dalam menilai kamera yang dibawa pengunjung, Bendara mengaku akan mengevaluasi. Sebab menurutnya, banyak fotografer bukan profesional membawa kamera profesional dan sebaliknya, fotografer profesional hanya membutuhkan gawai untuk memotret.
"Kami perlu meng-update jenis-jenisnya karena memang juga ada fotografer profesional pun bisa pakai handphone. Handphone lumayan canggih, cukup untuk fotografi profesional," kata dia.
Baca juga: Datang ke Bengkel Kereta di Yogyakarta, Budi Karya Minta KAI Bisa Ikut Rawat MRT
Kepala Unit Pariwisata Taman Sari, Raden Mas (RM) Bambang Prastari, menambahkan, kamera yang masuk dalam kriteria profesional adalah kamera yang lazim digunakan untuk sesi foto, baik itu prewedding, wedding, maupun foto produk.
"DSLR masuk ke kamera yang berbayar lebih. Karena jujur atau tidaknya pengunjung sendiri yang menyebabkan kita membuat policy yang ekstra cash. Saya banyak menjumpai di objek wisata lain foto prewedding sampai Rp 3 juta dan itu dibayar tanpa komplain," kata dia. [rin]