WahanaNews.co | Konflik politik internal di Khartum, Ibu Kota Sudan terus bergejolak.
Imbasnya, sekitar 557 WNI (WNI) dievakuasi dari Sudan ke Jeddah, Arab Saudi.
Sebanyak 22 dari 557 tersebut merupakan warga Bumi Kartini alias Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yang merupakan Santri Pondok Pesantren Al Buruj yang tengah mengenyam pendidikan tinggi di Sudan.
Baca Juga:
Dear Traveler, di Jepara Ada Lho Wisata Bernuansa Kampung Bali
Pengurus Ikatan Alumni Sudan sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Al Buruj Jepara, Abdul Baits Muhtar, mengatakan ada 35 santri Al Buruj yang menimba ilmu di Ibu Kota Sudan, Khartum.
Sebanyak 15 santri di antaranya merupakan warga Jepara. Sisanya merupakan santri Al Buruj dari Sumatra, Lampung, Jawa Timur, dan Sulawesi.
Selain 15 santri Al Buruj, warga Bumi Kartini yang turut dievakuasi merupakan santri dari pondok pesantren di Kajen Kabupaten Pati, Jawa Tengah.
Baca Juga:
Dinas Adminduk Jepara Miliki 85 Kios untuk Dekatkan Layanan Masyarakat
“Sekarang mereka dalam evakuasi. Dalam perjalanan. Memang sudah dievakuasi dari Ibu Kota Khartum. Dalam posisi yang aman sekarang. Mereka kebanyakan sekarang ada di Jedah, Arab Saudi,” ujar Baits, Kamis (27/04/2023).
Saat ini para santri dari Jepara sedang menunggu pemberangkatan dari Jedah menuju ke Jakarta melalui jalur udara.
Namun, hingga kini pihaknya belum mendapatkan kabar terakhir kapan santri-santrinya akan diterbangkan ke Indonesia.
“Semua keluarga yang di sini (Jepara) sudah diberi tahu. Kami selalu memberikan kabar,” kata Baits.
Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengungkapkan total 557 WNI berhasil tiba di Jeddah, Arab Saudi, dalam evakuasi tahap pertama dari Sudan.
“Evakuasi tahap pertama, di press briefing pertama, saya sampaikan jumlahnya adalah 538 orang yang sudah berada di kota Port Sudan,” kata Retno dalam pernyataan pers virtual, Rabu, 26 April 2023. [Tio]