WahanaNews.co, Jakarta - Aliansi Lembaga Perlindungan Konsumen Listrik Nasional (ALPERKLINAS) meminta Kementerian Pertanian agar melibatkan masyarakat dalam proyek konversi lahan pertanian menjadi sumber energi listrik untuk mendukung Green Economy Village (GEV).
Ketua Umum ALPERKLINAS, KRT Tohom Purba, menyampaikan pentingnya peran masyarakat dalam memastikan keberlanjutan program ini.
Baca Juga:
Pangkas 145 Regulasi, Kebijakan Distribusi Pupuk Langsung Ke Petani Dinilai Tepat
“Program GEV ini harus benar-benar melibatkan masyarakat di setiap tahapnya, sehingga mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga bagian dari solusi energi bersih dan pemberdayaan ekonomi lokal,” ungkap Tohom Purba.
Ket foto: Ilustrai PLTU. [WahanaNews.co/foto dunia-energi.com]
“Kami berharap Kementerian Pertanian dan pihak terkait lainnya dapat lebih membuka peluang bagi masyarakat untuk turut serta dalam pengelolaan biomassa agar manfaatnya dirasakan secara langsung," sambungnya.
Baca Juga:
ALPERKLINAS Minta Kementan Libatkan Unsur Masyarakat Sesudah Ubah Lahan Pertanian Jadi Sumber Listrik untuk 52 PLTU
Program GEV ini dirancang untuk memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakar co-firing pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), sekaligus meningkatkan energi baru terbarukan (EBT) dan memberdayakan ekonomi lokal.
Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, menyatakan bahwa Kementerian Pertanian siap mendukung kesuksesan program ini melalui pembinaan dan penyuluhan kepada masyarakat setempat.
“Kami dari Kementerian Pertanian siap bersinergi dan memberikan dukungan penuh. Program ini tidak hanya berkontribusi pada energi terbarukan, tapi juga berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat. Ini adalah inisiatif yang sangat bermanfaat bagi rakyat,” ujarnya dalam pernyataan di Jakarta, Rabu (9/10/2024).