Berdasarkan pengalamannya, Joni pun menaruh perhatian yang serius untuk membantu anak-anak Nias yang mau melanjutkan studi di PTN.
Beberapa tahun terakhir, lewat Lembaga Haga Pendidikan Ono Niha, Joni mencoba membantu anak Nias lewat beberapa kegiatan, di antaranya sosialisasi tentang PTN dan KIP Kuliah di puluhan sekolah di Kepulauan Nias, try-out untuk mengikuti test PTN, menggembleng dan memfasilitasi anak Nias untuk bisa mengikuti tes masuk PTN di Medan.
Baca Juga:
Lakukan Uji Petik Penggunaan Dana PMN, Kementerian BUMN dan PLN Tinjau Listrik Desa di Kepulauan Nias
Usahanya itu pun tak sia-sia dan sudah mulai menunjukkan hasil. Tahun ini, ada sekitar delapan orang yang lolos PTN dari 12 orang yang difasilitasinya.
Kerinduannya, semakin banyak anak Nias yang ikut test PTN, maka akan semakin besar juga peluang untuk lolos di PTN.
Akses pendidikan tinggi yang berkualitas dan terjangkau biayanya, tentu amat dibutuhkan oleh warga Nias. Semakin banyak anak-anak Nias yang menikmati pendidikan terbaik, maka akan membuat sumberdaya manusia (SDM) Nias semakin meningkat dari tahun ke tahun.
Baca Juga:
Kementerian BUMN dan PLN Lakukan Uji Petik Penggunaan Dana PMN Listrik Desa di Kepulauan Nias
Dibenaknya, SDM Nias yang semakin meningkat itulah yang akan mengangkat Nias dari status termiskin dan daerah tertinggal. Selama ini, belasan ribu tamatan SLTA di setiap tahunnya di Kepulauan Nias terkendala jarak, waktu dan biaya untuk mengikuti ujian masuk PTN.
Padahal, kesempatan untuk kuliah di PTN merupakan impian anak-anak Nias yang sebagian besarnya berasal dari keluarga miskin dan sederhana.
Tahun 2023 ini, ada sekitar 17.492 anak Nias lulusan SLTA dari 242 sekolah. Sebagian besar di antaranya sulit dan gagal mengikuti seleksi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) pada Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) PTN.