Oleh karena itu, Indonesia membutuhkan lulusan perguruan tinggi yang mau menjadi pengusaha sehingga dapat menciptakan lapangan kerja dan pola pekerja di dalam investasi.
Investasi Indonesia pada 2022 mencapai Rp1.207 triliun dan merupakan investasi terbesar sepanjang sejarah. Jumlah investasi Indonesia dapat ditingkatkan melalui berbagai upaya, di antaranya melalui pembangunan infrastruktur dan hilirisasi produk.
Baca Juga:
KWI Tolak Privilese Kelola Tambang dari Jokowi, Begini Tanggapan Menteri Bahlil
Pembangunan infrastruktur perlu dilakukan untuk menciptakan kawasan-kawasan pertumbuhan ekonomi baru.
Hilirisasi industri juga harus dilakukan agar ekspor yang dilakukan Indonesia tidak hanya berupa bahan mentah, tetapi juga bahan dengan nilai tambah. Salah satu produk yang dapat dihilirisasi adalah nikel.
“Saat ini, dunia sudah mengarah pada pembangunan green energy dan energy industry. Kita akan meninggalkan bahan bakar fosil berupa batubara dan menggantinya dengan kendaraan listrik. Bahan baku dari kendaraan listrik 40 persen adalah baterai. Bahan baku dari baterai ini salah satunya adalah nikel, dan Indonesia menguasai 25 persen dari total cadangan nikel dunia. Ini menunjukkan potensi Indonesia untuk menjadi produsen baterai terbesar di dunia,” jelas Menteri Bahlil.
Baca Juga:
Menteri Bahlil Bakal Terbitkan Izin Usaha Tambang Batu Bara untuk PBNU
Kuliah umum yang diberikan oleh Menteri Bahlil tersebut merupakan bagian dari pembekalan yang diberikan UI untuk mahasiswa baru.
Sementara itu Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, mengatakan bahwa kegiatan Orientasi Kehidupan Kampus (OKK) UI diisi oleh para pembicara hebat yang memiliki rekam jejak baik di berbagai bidang.
Selain itu, dalam kegiatan ini, mahasiswa baru juga dikenalkan dengan beragam aktivitas dan kegiatan kemahasiswaan.