WahanaNews.co | Gelar sarjana pendidikan atau SPd selalu identik dengan profesi guru saja.
Apakah seorang lulusan SPD bisa bekerja selain menjadi guru? Apakah seseorang yang telah meraih gelar SPd hanya bisa menjadi guru dan tidak bisa meniti karier di profesi lain?
Baca Juga:
Realisasi Anggaran Pendidikan Hingga Oktober 2024 Capai Rp463,1 Triliun
Untuk menjawab hal itu, berikut ini dibahas peluang karier lulusan SPd selain guru.
Apakah seorang sarjana pendidikan hanya bermuara menjadi guru di sekolah, atau sibuk bergelut dengan pendidikan dan pengajaran? Jawabanya tidak selamanya begitu.
Memang, menjadi guru adalah satu satunya jalan pintas bagi sarjana pendidikan. Apalagi fresh graduate yang baru saja mengabdikan dan mengabadikan dirinya di masyarakat.
Baca Juga:
Pemerintah Sulbar Gandeng Perguruan Tinggi Percepat Pendidikan Vokasi, Termasuk UNM
Tentu tidak ada pilihan lain, selain mengasah dirinya untuk terjun dalam dunia ajar mengajar.
Rasanya, memang sangat lumrah. Tapi, sesungguhnya masa depan tidak (selalu) membutuhkan pendidik, khususnya sarjana pendidikan. Loh, mengapa demikian?
Syarat Menjadi Pendidik Tak Harus Bergelar SPd
Syarat menjadi seorang pendidik sejatinya tidak harus jebolan sarjana pendidikan (SPd). Siapa pun boleh berperan menjadi seorang pendidik.
Toh juga sebaliknya seorang bergelar sarjana pendidikan, mereka juga tidak wajib untuk harus mengajar di sekolah, berstatus sosial sebagai guru. Mereka boleh mengajar dan mendidik, luar sekolah formal, atau lembaga pendidikan.
Mereka bisa mengajar lewat tulisan, video, atau berinovasi dengan karier lainnya tanpa harus terjun di dalamnya.
Dewasa ini, banyak sekali mereka yang meremehkan bahwa jaminan keberlangsungan hidup di masa depan, adalah dengan berstatus sebagai sarjana pendidikan.
Harapannya, dimana pun nanti mereka bisa menulis rekam jejak hidupnya dengan menjadi seorang guru. Apalagi, dengan iming-iming, sebagai pahlawan tanda jasa, amal jariyah, mencetak generasi unggul bermartabat, dan lain sebagainya.
Padahal menjadi guru di sekolah atau lembaga pendidikan tidak akan pernah bisa menjanjikan di masa depan. Doktrinasi yang tertanam pada benak masyarakat khalayak, tetaplah terpaku dan susah untuk dihilangkan.
Beragam Peluang Pekerjaan Lulusan SPd Selain Guru
Lulus menyandang gelar sarjana pendidikan tentu akan bekerja sebagai guru atau seorang pendidik.
Tapi, sebenarnya ada profesi lain bagi lulusan sarjana pendidikan. Jadi, mereka yang lulus tidak selamanya akan menjadi guru.
Tetapi mereka juga bisa memilih pekerjaan lain yang sesuai dengan minat dan bakatnya.
1. Penulis
Jika kamu seorang sarjana pendidikan yang cinta dengan dunia literasi, maka pilihan karier sebagai penulis bisa jadi pertimbangan. Sebab, profesi ini bisa digeluti oleh siapa pun yang memiliki kreativitas tinggi dan kemampuan menyampaikan informasi dengan baik dalam tulisan.
2. Instruktur Pelatihan Kejuruan
Profesi lain sarjana pendidikan ialah instruktur pelatihan kejuruan. Biasanya profesi ini akan bekerja di sekolah kejuruan seperti sekolah kejuruan mesin, listrik, tata boga, otomotif, dan lainnya.
Akan tetapi, perlu diketahui untuk menjadi seorang instruktur kamu harus memiliki ijazah khusus terlebih dahulu sebagai lisensi.
3. Relawan Pendidikan
Saat ini pemerintah memiliki program Indonesia Mengajar serta program SM3T (Sarjana Mengajar di daerah Terluar, Tertinggal, dan Terdepan).
Maka dari itu, kamu bisa menjadi relawan pendidikan melalui program tersebut dan mengajar di pelosok Indonesia.
4. Konselor Pendidikan
Adapun prospek kerja sarjana pendidikan lainnya ialah menjadi kanselor pendidikan. Sebagai sarjana pendidikan kamu bisa memilih profesi ini karena memiliki pengetahuan dan pemahaman lebih di bidang pendidikan.
Nantinya, kamu akan bertugas memberi arahan untuk menentukan solusi permasalahan yang terjadi di instansi pendidikan maupun siswa yang bisa mempengaruhi proses belajar mengajar.
5. Administrasi Pendidikan
Bagi yang punya gelar sarjana pendidikan ternyata juga bisa menjadi tenaga administrasi pendidikan.
6. Wartawan
Ternyata, lulus dan bergelar sarjana pendidikan tak melulu jadi seorang guru. Tetapi juga bisa bekerja sebagai wartawan atau jurnalis.
Sebab, beberapa perusahaan media juga menerima pegawai dengan gelar sarjana dari bidang apapun diluar jurnalistik. Tentu pada dasarnya kemampuan terpenting seorang wartawan adalah cara komunikasinya yang baik.
Sarjana pendidikan juga mempelajari ilmu komunikasi karena dibutuhkan juga untuk proses belajar mengajar.
[Redaktur: Zahara Sitio]