WahanaNews.co | Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim meminta mahasiswa jangan terburu-buru senang dengan kebijakan yang tak mewajibkan skripsi bagi mahasiswa S1.
Sekadar diketahui, kebijakan itu hadir lewat Merdeka Belajar Episode ke-26 itu.
"Jangan keburu senang dulu bagi semuanya karena kebijakannya adalah keputusan itu dilempar ke perguruan tinggi. Reformasinya jangan Kemendikbudristek menghilangkan skripsi, tidak boleh mencetak di jurnal. Yang kita lakukan hak itu dipindah ke perguruan tinggi," ungkap Nadiem dalam Raker dengan Komisi X DPR RI dalam siaran YouTube Komisi X DPR RI dikutip Senin (4/9/2023).
Dia kembali menegaskan kebijakan skripsi merupakan hak perguruan tinggi. Pemerintah memberikan kemerdekaan bagi perguruan tinggi merancang kelulusan mahasiswanya.
Baca Juga:
Wahyu Cahyono Putro Mahasiswa Unair yang Lulus Tanpa Skripsi
"Pemerintah, kita mengoreksi, kita memberikan kemerdekaan untuk masing-masing perguruan tinggi, fakultas, program studi untuk memikirkan bagaimana merancang status kelulusan mahasiswa," beber Nadiem.
Anggota Komisi X DPR RI Putra Nababan mengapresiasi langkah Mendikbudristek yang tidak lagi menjadikan skripsi sebagai syarat wajib kelulusan bagi mahasiswa S1.
Menurutnya, langkah tersebut bentuk kemerdekaan belajar sebab kampus bisa menentukan sendiri cara mereka meluluskan mahasiswanya.
"Ya justru menurut saya ini adalah sesuatu kebijakan yang memberikan kemerdekaan kepada kampus ya. Kepada anak-anak mahasiswa bahwa skripsi bukan satu-satunya syarat untuk mereka bisa lulus dan menyelesaikan pendidikan tinggi," pungkas dia.
[Redaktur: Zahara Sitio]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.