WAHANANEWS.CO, Jakarta - Universitas Gadjah Mada (UGM) memastikan bahwa skripsi sarjana milik Presiden ke-7 RI, Joko Widodo, adalah dokumen asli yang sah secara akademik.
Pernyataan tegas ini dikeluarkan UGM sebagai respons terhadap pernyataan viral dari seorang dosen Universitas Mataram, Rismon Hasiholan Sianipar, yang menyebut bahwa skripsi Jokowi palsu karena menggunakan jenis huruf Times New Roman—yang menurutnya belum tersedia saat Jokowi menempuh pendidikan.
Baca Juga:
Mahasiswi UGM Ditemukan Meninggal di Selokan Pinggir Jalan Magetan
“Kita sangat menyesalkan informasi menyesatkan yang disampaikan oleh seorang dosen yang seharusnya bisa mencerahkan dan mendidik masyarakat dengan informasi yang bermanfaat,” kata Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Sigit Sunarta, melalui laman resmi UGM, akhir Maret lalu.
Diketik Menggunakan Mesin Ketik
Sigit menjelaskan bahwa seluruh isi skripsi Jokowi yang terdiri dari 91 halaman diketik dengan mesin ketik, sedangkan sampul dan lembar pengesahannya dicetak di percetakan. Hal ini, menurutnya, adalah praktik umum di masa itu.
Baca Juga:
Skandal Kekerasan Seksual di UGM, Guru Besar Dipecat
“Ada banyak skripsi mahasiswa yang menggunakan sampul dan lembar pengesahan dengan mesin percetakan,” ujarnya.
Terkait nomor ijazah Jokowi yang dianggap tidak lazim karena tidak menggunakan klaster huruf dan hanya terdiri dari angka, Sigit menjelaskan bahwa pada saat itu Fakultas Kehutanan UGM memiliki kebijakan penomoran tersendiri karena belum ada sistem penyeragaman dari universitas.
"Nomor tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang diluluskan dan ditambahkan FKT, singkatan dari nama fakultas," ungkap Sigit.