Ketika menjelaskan kepada adik-adiknya, Satria ditemani Ibu guru Siti Mariyam guru kelas I A. Siti Mariyam, mengaku sangat senang karena baru sekarang mengetahui nama-namanya wayang serta perilaku masing masing.
Kepala Sekolah SDN Sawotratap I, Yuniar Maulida, mengaku sangat bersyukur dan bangga sekali punya anak didik ananda Satria yang sudah sejak usia dini mencintai wayang kulit sehingga menjadi bagian dari kompetensinya.
Baca Juga:
7 Kerajinan Solo yang Wajib jadi Buah Tangan
Secara moralitas Satria sudah berusaha untuk melestarikan salah satu budaya bangsa khususnya seni tradisional wayang kulit di Jawa Timur khusunya dan di Indonesia pada umumnya.
Seni wayang kulit ini sudah mulai menurun penggemarnya khususnya dikalangan generasi Musa.
Generasi Muda mulai meninggalkan tetapi ananda Satria terpanggil hatinya untuk melestarikan dengan gemar mempelajari.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dorong Mahasiswa ISI Yogyakarta Kembangkan Seni Sebagai Atraksi Wisata Budaya
“Bahkan Satria sudah beberapa kali tampil di panggung pagelaran pagelaran wayang kulit sebagai dalang,” tutur mantan Kepala Sekolah SDN Kragan Sidoarjo ini.
Ia berharap moralitas Satria tetap tegar untuk mengembangkan potensinya karena belum tentu anak sebayanya semuanya mendukung.
“Juga tidak putus asa, tetap belajar dan doa saya tentunya selain harapan ananda Satria ini menjadi generasi muda yang tangguh, yang memiliki budi pekerti melalui pengembangan seni wayang kulit ini,” tambah mantan guru SDN Semambung 2 ini.