Kepala Sekolah yang menjabat sejak 1 Maret 2022 itu menambahkan, MPLS tahun 2023 ini memang berbeda dengan tahun tahun sebelumnya dengan durasi waktu 14 hari, karena sebelum anak-anak ini mempelajari ilmu yang sudah ada di kegiatan intrakulukuler lebih dahulu di kuatkan kepribadiannya.
Baca Juga:
7 Kerajinan Solo yang Wajib jadi Buah Tangan
Ada tiga hal materi pokoknya, yang pertama, penguatan Karakter, kecakapan serta gotong-royong. Dari ke-Stiga hal tersebut dibagi menjadi banyak kegiatan selama 14 hari itu termasuk didalamnya literasi.
“Sebelum mereka belajar ilmu mata pelajaran, mereka akrab dulu dengan lingkungannya, dengan bapak ibu gurunya, dengan teman-temannya, ungkap,” Ketua Aisyah Kecamatan Gedangan Sidoarjo ini.
Kesulitan pada masa transisi dari PAUD ke Sekolah Dasar (SD) itu tergantung teknis kita masing masing guru menguasainya, teknis menyampaikan kepada peserta didik yang usianya masih anak anak, Insyaallah tidak ada kesulitan yang berarti.
Baca Juga:
Kemenparekraf Dorong Mahasiswa ISI Yogyakarta Kembangkan Seni Sebagai Atraksi Wisata Budaya
Untuk meningkatkan minat baca yang sudah menurun saat ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo sudah mengembangkan literasi. Beberapa waktu yang lalu siswa SDN Sawotratap I berhasil masuk 100 besar dari 1500 punya karya terbaik menulis puisi.
“Membaca itu pada era digital tidak harus membaca buku tapi bisa melalui media, kebetulan di Sidoarjo termasuk sekolah kita mengembangkan literasi digital. Jadi bagaimana bisa mengikuti perkembangan dengan mengikuti pelatihan membuat video kreatif. Ini juga membaca dalam arti luas. Bukan hanya membaca buku buku dalam kata,” tambahnya.
Dikatakannya, kemampuan perpustakaan kita sesuai ekspektasi tapi masih sangat perlu dikembangkan baik sarana kerasnya maupun sarana lunaknya. Ini yang menjadi program saya di TA 2024. Masih harus dikembangkan, belum yang terbaik,” ujarnya.