WahanaNews.co | Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Bengkulu memberikan pendampingan kepada Zaharman (58), guru SMA Negeri 7 Kabupaten Rejang Lebong yang diduga diketapel orang tua murid.
Kepala Dikbud Provinsi Bengkulu Saidirman mengatakan, pascakejadian aktivitas belajar mengajar di sekolah itu untuk sementara waktu diliburkan.
Baca Juga:
Versi Quick Count: Berikut Daerah Berhasil Dikuasai PDIP di Pilkada 2024
"Trauma akibat kejadian ini bukan hanya dialami oleh guru yang menjadi korban tetapi juga guru-guru lainnya yang ada di sekolah itu. Kita sudah menyiapkan beberapa langkah untuk membantu mengatasi trauma korban dan para guru tersebut," kata dia usai menjenguk guru korban penganiayaan di RS AR Bunda Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan (Sumsel), Rabu 2 Agustus, disitat Antara.
Dia menjelaskan, pihaknya memberikan pendampingan kepada korban dan para guru lainnya serta akan melakukan rapat koordinasi dengan para orang tua atau wali murid di SMAN 7 Rejang Lebong yang terletak di Jalan Lintas Curup-Lubuklinggau, tepatnya di Desa Simpang Beliti, Kecamatan Binduriang itu.
Dengan adanya rapat koordinasi ini, Saidirman berharap nantinya bisa menciptakan rasa aman dan nyaman terhadap guru-guru di SMAN 7 Rejang Lebong sehingga aktivitas belajar mengajar kembali bisa berjalan seperti sebelumnya.
Baca Juga:
Quick Count Pilkada Bengkulu 95,67 Persen: Helmi Ungguli Tersangka Rohidin
Ketua PGRI Provinsi Bengkulu Haryadi yang ikut membesuk korban menyampaikan duka atas kejadian yang dialami korban sehingga membuat mata bagian sebelah kanannya menjadi cacat permanen setelah diketapel orang tua murid pada Selasa 1 Agustus.
Pihaknya, lanjut Haryadi, sudah berkoordinasi dengan Kapolda Bengkulu dan meminta pihak kepolisian dapat mengusutnya hingga tuntas serta menangkap pelakunya.
Dia berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi, dan keberadaan guru di mana saja hendaknya diberikan perlindungan kepada mereka yang dengan tulus mengabdi untuk kualitas hidup masyarakat.