“Keinginan untuk menjadi manusia lebih baik juga harus menjadi tujuan para anak-anak yang mendapatkan KJP serta para orang tuanya,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan anggota DPRD DKI Jakarta, Idris Ahmad.
Baca Juga:
Pemprov DKI: Batasan Tinggal Tiga KK di Satu Alamat Rumah
Ia menambahkan sebaiknya tak hanya KJP saja yang dicabut, melainkan juga memberikan pembinaan kepada siswa terlibat tawuran.
Menurut Idris, tujuan mendidik bukan hanya membuat jera, namun menyadarkan dan memberi kemampuan anak untuk memutuskan mana yang baik atau buruk untuknya.
Ada banyak faktor mengapa kalangan pelajar melakukan tawuran sehingga harus diketahui penyebab atau alasannya sehingga bisa diberikan solusi.
Baca Juga:
Galakkan Kesiapsiagaan Mitigasi Bencana: Penanaman 200 Bibit Pohon di Banjar
“Meski KJP dicabut, namun harus dipastikan mereka yang terlibat tawuran tetap sekolah jangan sampai putus,” tegasnya.
Maka dari itu, dirinya menegaskan pentingnya melakukan pembinaan mulai dari menghadirkan guru bimbingan konseling maupun pengawas sekolah berkualitas serta adanya kegiatan positif yang dibuat oleh Dinas Pendidikan, sekolah, orangtua, kader pemberdayaan kesejahteraan keluarga (PKK) maupun pihak terkait lainnya.
“Sebagai contoh, salah satunya ada kelompok namanya teater Petra yang membuat mereka berkarya bersama, mereka tumbuh di wilayah rawan sosial tinggi di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat,” ucapnya.